TRIBUNSUMSEL. COM,BANYUASIN - Gubernur Sumsel, Herman Deru melakukan groundbreaking pembangunan duplikat jembatan kering di banyuasin, Kamis (23/10/2025).
Duplikat Jembatab Tanah Kering, mulai dilakukan pembangunannya dengan panjang jembatan 420 meter agar bisa menghubungkan Kecamatan Pulai Rimau dan Selat Penuguaan.
Pembangunan Jembatan Tanah Kering ini, dilaksanakan PT Perdana Abadi Perkasa dengan anggaran Rp 25.454.310.533,48 selama 110 hari kerja.
Gubernur Sumsel H Herman Deru mengungkapkan, pembangunan Jembatan Tanah Kering ini sangat diperlukan agar perekonomian masyarakat bisa terus berjalan.
"Ada yang tidak bisa dilakukan penghematan, pertama gaji ASN dan kedua pembangunan. Apalagi pembangunan, yang sudah tertuang di RPJMD dan janji kepada masyarakat," kata Herman Deru.
Dengan pembangunan Jembatan Tanah Kering ini, lanjut Herman Deru bisa mendongkrak perekonomian masyarakat terutama mengeluarkan hasil bumi dengan mudah.
Sedangkan, ketika disinggung terkait permintaan masyarakat tentang jembatan Rantau Bayur, menurut orang nomor satu di Sumsel ini sudah dalam tahap persiapan dan menunggu dari Kementerian PU.
Bupati Banyuasin Dr H Askolani mengungkapkan, pembangunan Jembatan Tanah Kering sebagai upaya Pemerintah Banyuasin dan Pemerintah Sumsel untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Banyuasin.
"Ini janji saya untuk memenuhi janji kepada masyarakat Banyuasin, terutama di Kecamatan Pulau Rimau dan Selat Penuguaan," kata Askolani.
Lanjutnya, pembangunan duplikat Jembatan Tanah Kering ini juga bisa mempermudah masyarakat di dua kecamatan untuk mengakses jalan.
Nantinya, selesaj pembangunan duplikat Jembatan Tanah Kering akan langsung dioperasionalkan bersama dengan jembatan Tanah Kering yang lama. Karena, akan dibuat dua jalur, sehingga kendaraan dari dua arah bisa sama-sama melintas.
"Saya berpesan kepada semua masyarakat, agar tetap dijaga Jembatan Tanah Kering yang lama. Karena, bila rusak akan menjadi penghambat untuk akses jalan," pungkas Askolani.