Waka DPD RI Tamsil Linrung Buka Konferensi Pemuda Parlemen Indonesia, Dorong Demokrasi Produktif
Content Writer October 24, 2025 09:34 AM

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI), Tamsil Linrung, secara resmi membuka Konferensi Pemuda Parlemen Indonesia (PPI) Tahun 2025 di Jakarta, pada Kamis (23/10/2025).

Dalam sambutannya, Tamsil menekankan pentingnya peran pemuda sebagai energi moral bangsa, yang harus menyalurkan semangat dan keberaniannya untuk mendukung pembangunan politik yang bermakna.

Tamsil Linrung menyampaikan bahwa parlemen bukan sekadar lembaga politik, melainkan juga institusi pemikiran yang menjadi “otak bangsa”. Parlemen, katanya, adalah tempat ide dan nurani bangsa disatukan untuk kemudian diformulasikan menjadi kebijakan yang berpihak kepada rakyat.

“Eksekutif mungkin menggerakkan tangan bangsa, tetapi parlemen sejatinya menggerakkan pikirannya. Di sinilah moral publik diuji, dan kebijaksanaan kolektif ditempa. Pikiran yang lahir di parlemen harus bersumber dari denyut kehidupan rakyat,” ujar Tamsil dalam sambutannya.

Ia menekankan bahwa Pemuda Parlemen Indonesia merupakan wadah strategis bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, berdialektika, serta membangun budaya politik yang sehat dan beretika. Forum seperti ini, lanjutnya, menjadi laboratorium berpikir bagi para pemuda untuk mengembangkan argumentasi, menghargai perbedaan, serta menumbuhkan kedewasaan politik.

“Politik yang sehat lahir dari perdebatan yang sehat. Perdebatan bukan pertengkaran, tetapi jalan akal menempuh kebenaran. Dari perdebatan lahir pengetahuan, dari pengetahuan tumbuh kebijakan, dan dari kebijakan hadir keadilan,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Tamsil juga mengutip pandangan Mohammad Hatta dalam buku Demokrasi Kita, bahwa demokrasi sejati adalah demokrasi yang produktif dan substantif, bukan sekadar demokrasi yang ramai di ruang perdebatan dan pemilu. Menurutnya, demokrasi yang produktif adalah demokrasi yang melahirkan kesejahteraan dan didasari oleh semangat gotong royong.

“Gotong royong bukan sekadar warisan sosial, melainkan prinsip politik yang paling mendasar. Demokrasi tanpa gotong royong akan menjadi arena kompetisi yang individualistik. Namun, demokrasi yang berjiwa gotong royong akan menjadi taman kolaborasi yang menumbuhkan kesejahteraan bersama,” tuturnya.

Lebih lanjut, Tamsil mengingatkan para peserta konferensi bahwa keberanian berpikir berbeda harus selalu disertai arah dan tanggung jawab. Dalam konteks politik, setiap ide dan kata yang disampaikan harus memiliki dasar moral dan memperhatikan kepentingan rakyat.

“Berpikir bagi seorang pemuda parlemen berarti memikul amanah. Karena itu, tanamkan sejak dini bahwa berpikir itu ibadah, dan berpolitik itu pengabdian,” ucapnya.

Di era pesatnya informasi seperti saat ini, Tamsil juga berpesan agar generasi muda parlemen menjadi jangkar intelektual bangsa. Ia mengingatkan agar pemuda tidak mudah terseret arus opini publik yang dangkal, tetapi tetap berpijak pada pengetahuan dan kebenaran.

“Bangunlah politik yang berpijak pada pengetahuan, bukan sekadar popularitas. Jadikan politik sebagai jalan menebar manfaat, bukan alat untuk menimbun kuasa,” tegasnya.

Mengakhiri sambutannya, Tamsil Linrung memberikan apresiasi kepada seluruh pengurus dan panitia Pemuda Parlemen Indonesia atas dedikasi mereka dalam membangun ruang pendidikan politik yang berkeadaban. Ia berharap, konferensi ini menjadi titik awal lahirnya generasi muda yang mampu menyeimbangkan antara ide dan tindakan, serta menuntun bangsa menuju demokrasi yang produktif dan bergotong royong.

“Dengan penuh keyakinan, mari kita jadikan konferensi ini sebagai awal gerakan intelektual muda yang menuntun bangsa menuju demokrasi yang produktif dan bergotong royong,” pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir jajaran pengurus Dewan Pengurus Pusat Pemuda Parlemen Indonesia dan juga peserta-peserta Konferensi dari seluruh Indonesia. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.