Alasan Mobil Listrik Tampil Polos Tanpa Lubang Grille di Depan
kumparanOTO October 24, 2025 01:20 PM
Kalau diperhatikan, wajah mobil listrik terlihat lebih polos dibanding mobil bensin. Salah satu yang paling mencolok adalah grille dengan lubang besar sudah tidak ada lagi.
Pakar produk industri dan otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menjelaskan mobil listrik tak menghasilkan panas yang melebihi kendaraan pembakaran internal (ICE), sehingga tak perlu menggunakan komponen tersebut.
“Mobil listrik walaupun baterai dan drivetrain-nya tidak menghasilkan panas sebanyak ICE, tetap butuh pendingin. Nah, radiator yang digunakan jauh lebih kecil. Aliran udara bisa dimasukkan melalui ventilasi kecil di bawah bumper, grille besar tidak diperlukan lagi,” jelas Yannes kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Adapun, proses pendinginan mobil setrum berbeda dengan mobil konvensional. Yannes menerangkan, mayoritas mobil listrik menggunakan pendingin cair (liquid cooling) yang tertutup serta lebih efisien bagi baterai dan drivetrain.
Perbesar
Modifikasi Honda BR-V di GIIAS 2022 dengan warna sand khaki, grille serta logo Honda warna hitam. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Disitat dari The Next Web, baterai dan drivetrain tetap menghasilkan panas, tapi jauh lebih minim. Pendingin cair mengalir untuk mendinginkan mesin lewat pipa dan baterai, menyerap panas, lalu disalurkan ke heat exchanger mungil atau radiator kecil.
Yannes bilang, fungsi utama grille besar sebagai ciri khas pendingin mobil bensin sudah hilang pada mobil listrik. Hal ini juga yang membuat mobil listrik punya efisiensi dalam aerodinamisnya.
“Penghilangan grille besar pada mobil listrik meningkatkan aerodinamika kendaraan. Permukaan depan mobil listrik yang rata dan halus memungkinkan udara mengalir secara halus dan teratur,” imbuhnya.
Lebih lanjut, udara tersebut nantinya akan menjelajahi kontur bodi sehingga menekan angka drag coefficient (Cd). Artinya mobil dapat mengaspal maksimal tanpa turbulensi.
Perbesar
Produksi mobil listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV) new Wuling BinguoEV 2025 di pabrik PT SGMW Motor Indonesia, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Foto: dok. Wuling Motors
Sebaliknya, grille besar pada mobil konvensional justru memicu turbulensi. Udara yang menabrak akan tersedot ke ruang mesin yang padat, sehingga hambatan udaranya (drag) meningkat.
Yannes juga menerangkan, desain polos pada mobil listrik memberi kebebasan lebih bagi perancangnya. Bagian depan mobil bisa dirombak untuk mengarahkan udara ke sisi bodi dengan gangguan yang minim.
“Mobil listrik tanpa grille memungkinkan desainer produknya untuk membentuk ulang seluruh front-end mobil secara optimal. Untuk memandu udara ke sekitar mobil dengan gangguan semakin minimal,” ujar pria yang juga anggota Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII) ini.
Udara yang masuk difokuskan melintas lewat saluran khusus. Letaknya di bawah bumper atau lewat celah sangat kecil yang tersembunyi. Banyak pabrikan memanfaatkan ini untuk memproduksi mobil listrik dengan tampilan futuristik dan unik dari mobil konvensional.