SERAMBINEWS.COM - Hari Jumat dikenal sebagai hari penuh berkah bagi umat Islam.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan, ada lima amalan ringan yang bisa dilakukan setiap Muslim di hari Jumat untuk meraih pahala berlimpah sekaligus menjadi penghapus dosa.
Menurutnya, amalan-amalan ini mudah dikerjakan, bisa dimulai sejak malam Jumat hingga menjelang Maghrib.
Ustaz Adi Hidayat menyampaikan, hari Jumat bukan sekadar hari biasa, melainkan hari yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan.
Bahkan, Allah SWT secara khusus menurunkan Surah Al-Jumu’ah untuk menegaskan keistimewaan Jumat bagi orang-orang beriman.
“Di hari Jumat, Nabi Adam AS diciptakan, ditempatkan di surga, hingga memulai misi ibadahnya di bumi. Itulah sebabnya Allah menjadikan Jumat sebagai hari yang istimewa, penuh dengan bentangan amal sholeh,” jelas UAH dalam salah satu tausiyahnya dikutip Serambinews.com, Jumat (24/10/2025) dari kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, siapa saja yang bisa memanfaatkan kesempatan di hari Jumat dengan amalan sunnah, maka Allah akan melimpahkan rahmat, bahkan menghapus dosa-dosa yang telah lalu.
UAH menjelaskan, banyak peristiwa besar terjadi di hari Jumat.
Hari Jumat Allah jadikan sebagai momen untuk memperbanyak dzikir, doa dan amal kebaikan.
“Allah memanggil orang-orang beriman untuk meninggalkan urusan dunia, lalu bersegera memenuhi panggilan shalat Jumat. Itu lebih baik bagi kalian, walau kalian belum mengetahuinya,” ujar UAH mengutip firman Allah dalam Surah Al-Jumu’ah ayat 9.
Ia menambahkan, Rasulullah SAW juga menekankan betapa agungnya Jumat.
Setiap amalan yang dilakukan di siang dan malam Jumat memiliki nilai pahala berlipat ganda.
Bahkan, terdapat waktu mustajab di mana doa seorang Muslim pasti dikabulkan.
Ustaz Adi Hidayat kemudian merinci lima amalan sunnah yang bisa dihidupkan setiap malam dan siang Jumat. Berikut penjelasannya:
Membaca Al-Qur’an adalah ibadah utama, apalagi di hari Jumat.
UAH menyebut, ada beberapa surat yang dianjurkan untuk dibaca, di antaranya Surah Al-Kahfi, Al-Ikhlas, As-Saffat, hingga Yasin.
“Setelah selesai membaca, jangan lupa panjatkan doa. Bisa jadi doa itu bertepatan dengan waktu mustajab yang Allah janjikan,” kata UAH.
Hari Jumat juga disebut sebagai hari shalawat.
Dengan memperbanyak shalawat, seorang Muslim mendapatkan banyak keutamaan.
“Setiap satu shalawat, Allah tambahkan sepuluh kemuliaan. Bahkan dengan shalawat, kita semakin dekat dengan Rasulullah dan Allah SWT. Itulah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat,” jelas UAH.
Shalat Jumat bukan hanya kewajiban, tapi juga pintu ampunan.
Nabi SAW mengajarkan agar umat Islam bersuci (mandi Jumat), mengenakan pakaian terbaik, memakai wewangian, dan mendengarkan khutbah dengan penuh khidmat.
“Siapa yang menunaikan shalat Jumat dengan sempurna, maka dosanya akan diampuni hingga Jumat berikutnya,” ungkap UAH.
Menurut UAH, ada satu waktu singkat di hari Jumat yang disebut sebagai as-sa’ah al-ijabah.
Pada saat itu, doa seorang Muslim pasti akan dikabulkan.
“Sebagian ulama menyebut waktunya antara dua khutbah, sebagian lagi menjelang Maghrib setelah Ashar. Karena itu, manfaatkan hari Jumat dengan banyak doa, boleh jadi doa itu yang diijabah Allah,” kata UAH.
Amalan terakhir adalah memperbanyak sedekah. UAH menyarankan umat Islam agar melatih diri untuk berbagi, baik berupa uang, makanan, pakaian, maupun hal-hal sederhana yang bermanfaat.
“Sedekah di hari Jumat adalah gambaran ketaatan kita kepada Allah. Bukan hanya bermanfaat bagi penerima, tapi juga bisa menjadi penghapus dosa bagi pelakunya,” ujarnya.
UAH menekankan bahwa hari Jumat bukan sekadar hari libur, melainkan momentum untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.
Mulai dari malam Jumat hingga siang harinya, setiap Muslim bisa mengisi waktu dengan amal sholeh.
“Perbanyak membaca Al-Qur’an, shalawat, doa, persiapkan shalat Jumat sebaik mungkin, dan jangan lupa berbagi. Semoga amal-amal itu diterima Allah dan menjadi penghapus dosa-dosa yang telah lalu,” tutup UAH dalam doanya. (Serambinews.com/Firdha)