TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila (PP) akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) XI pada 26–28 Oktober 2025 di Hotel Sultan, Jakarta.
Forum lima tahunan ini menjadi ajang tertinggi organisasi untuk memilih Ketua Umum baru sekaligus menetapkan arah kebijakan dan program kerja lima tahun mendatang.
Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) PP, Ahmad M Ali, selaku Ketua Penyelenggara Mubes XI, menjelaskan bahwa forum tersebut akan membahas tiga agenda utama.
Yakni perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), penyusunan program kerja nasional, serta pembahasan isu-isu strategis kebangsaan yang akan dituangkan dalam rekomendasi kepada pemerintah.
Adapun Piala Simanjuntak bertindak sebagai Ketua Organizing Committee (OC).
Menurut Ahmad Ali, Mubes XI menjadi momentum penting bagi Pemuda Pancasila untuk menegaskan kembali arah perjuangan dan peran sosial organisasi di tengah masyarakat.
“Karena keputusan tertinggi ada dalam Mubes, maka semua perencanaan, khususnya program kerja akan diputuskan dalam forum ini. Implementasinya nanti akan diterjemahkan dalam rapat kerja di setiap wilayah dan cabang,” kata Ahmad Ali dalam keterangannya, Jumat (24/10/2025).
Peserta Mubes XI terdiri atas unsur MPN, Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) dari seluruh provinsi, dan Majelis Pimpinan Cabang (MPC) di tingkat kabupaten/kota. Sekitar 1.500 kader akan hadir mewakili pengurus MPW dan MPC di seluruh Indonesia.
Menjaga Komitmen Sejarah dan Ideologi Pancasila
Lebih lanjut, Ahmad Ali mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan kepada Sekretariat Negara agar Presiden Prabowo Subianto berkenan membuka Mubes XI.
Namun karena padatnya agenda kenegaraan, Presiden tidak dapat hadir secara langsung.
“Mubes XI Pemuda Pancasila nantinya akan dibuka langsung oleh Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto S Soerjosoemarno. Ini tidak mengurangi makna pelaksanaan musyawarah besar ini,” katanya.
Ahmad Ali menegaskan bahwa Pemuda Pancasila akan terus menjadi mitra strategis pemerintah, khususnya dalam mendukung program-program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Sebagai organisasi masyarakat, Pemuda Pancasila dalam musyawarah besar nanti akan tetap menjadi mitra dan garda terdepan untuk menyukseskan program-program pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa Pemuda Pancasila memiliki sejarah dan identitas berbeda dari organisasi masyarakat lainnya.
“Pemuda Pancasila lahir karena tuntutan sejarah. Kelahirannya saja sudah membedakan dengan ormas-ormas lain,” ujarnya.
“Dia (PP) lahir dan dibentuk oleh petinggi Angkatan Darat saat itu dan menjadi sayap perjuangan IPKI pada masa itu,” imbuhnya.
Menurut Ahmad Ali, atribut loreng yang dikenakan kader Pemuda Pancasila memiliki makna historis dan ideologis yang kuat.
“Termasuk baju loreng ini. Baju loreng ini adalah pemberian dari petinggi Angkatan Darat saat itu. Ini bukan sekadar untuk gagah-gagahan, tapi adalah simbol perjuangan yang disematkan oleh pendiri organisasi ini,” ucapnya.
Ia menolak keras jika simbol loreng Pemuda Pancasila disamakan dengan atribut organisasi lain.
“Saya sebagai Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila sangat tidak setuju bila kami digeneralisir, disamakan dengan ormas-ormas lain yang menggunakan loreng dan dipermasalahkan. Karena loreng Pemuda Pancasila ini ada sejak organisasi ini ada, sejak 1959,” ujarnya.
“Jadi tolong dicatat, ini bukan gagah-gagahan, bukan mau meniru gaya militer. Karena kami dilahirkan oleh petinggi Angkatan Darat dan diberikan atribut sebagai simbol perjuangan. Kami akan mempertahankan ini sampai kapan pun,” pungkas Ahmad Ali.
Sementara itu, Ketua OC Piala Simanjuntak menambahkan bahwa peserta yang sudah terkonfirmasi berasal dari 36 MPW dan 415 MPC.
“Diperkirakan nanti 3.000–4.000 kader akan hadir di arena Mubes XI PP,” ujar Piala.