Ibu Negara Brasil Beri Masukan MBG di RI, Singgung Dapur Sekolah
kumparanNEWS October 24, 2025 03:40 PM
Ibu negara Brasil, Janja Lula da Silva memberikan sejumlah saran kepada Badan Gizi Nasional (BGN) dalam menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Saran itu disampaikan Janja usai meninjau langsung MBG di kawasan Halim, Jakarta Timur pada Jumat (24/10).
Jubir BGN, Dian Fatwa menyebut program School Meal di Brasil mewajibkan seluruh dapur untuk memakai bahan pangan lokal di area sekitar. Katanya, hal itu menjadi saran utama.
"Mereka mensyaratkan bahwa produk yang ada, produk dari petani lokal harus diambil oleh dapur setempat. Jadi ada kewajiban dan itu ada di dalam perundang-undangan mereka," ucap Dian usai mendampingi Janja.
Dian pun menjelaskan sistem itu sudah dijalankan di dapur MBG yang berada di daerah. Menurut Dian, dapur MBG di Halim baru akan memulai sistem itu.
"Nah saat ini untuk di daerah Halim, mereka sedang memulai untuk menanam jagung, cabai, dan pepaya. Tentu saja saat ini kontribusi dari petani lokal," jelas dia.
Perbesar
Ibu negara Brasil, Janja Lula da Silva melihat distribusi MBG di SD Angkasa 05, Jakarta Timur, Jumat (24/10/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan
Nantinya, menurut Dian, seluruh dapur MBG akan memberdayakan hasil pertanian lokal sebagai sumber bahan utama. Kini, infrastrukturnya masih dibangun perlahan di sejumlah daerah.
"Kami sampaikan bahwa karena kami masih early stage, bahwa bukan berarti kami tidak mengambil dari bahan-bahan dari lokal, tapi karena kami baru memulainya. Tapi partnership dengan farmer, dengan petani, dengan masyarakat di sini, kita sudah mulai dan ini akan growing secara keseluruhan," ungkap Dian.
Selain itu, Dian menyebut Janja menyarankan agar MBG membuat sistem dapur di sekolah. Sistem itu sudah dilakukan di program School Meal di Brasil.
"Sebetulnya sempat menanyakan (dapur di sekolah) karena mereka melakukannya seperti itu. Nah kami akan melakukannya itu nanti di daerah terpencil, daerah 3T (tertinggal, terdepan, terpencil)," ungkapnya.
Perbesar
Ibu negara Brasil Janja Lula da Silva tiba saat ingin melihat pendistribusian MBG di SD Angkasa 05, Jakarta Timur, Jumat (24/10/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Dian mengatakan, bahwa sistem dapur MBG di sekolah masih sulit dilakukan di area urban karena populasinya yang besar. Menurutnya, kualitas dapur akan sulit dimonitor bila satu sekolah memiliki satu dapur.
"Karena apa? Untuk di urban area ini populasinya cukup besar. Dan itu kita harus melakukan secara masif, secara cepat untuk menghindari keamanan dari makanan itu sendiri," ucap Dian.
Lalu, Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti menyebut Janja menyarankan agar dapur MBG memakai tenaga perempuan. Hal itu dilakukan untuk menambah lapangan pekerjaan untuk kaum wanita.
“Ya pemberdayaan perempuan. Karena mereka yang memasak itu ibu-ibu semua. Dan yang tahu, sebenarnya ibu-ibu itu yang tahu anak-anak itu suka apa,” ucap Nani.
Perbesar
Ibu negara Brasil Janja Lula da Silva berfoto dengan para siswa saat melihat pendistribusian MBG di SD Angkasa 05, Jakarta Timur, Jumat (24/10/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Terakhir, Janja disebut menyarankan MBG memakai teknologi biodigester. Teknologi ini digunakan agar MBG dapat menghasilkan sumber energi terbarukan.
"Biodigester untuk mengembangkan energi terbarukan. Untuk memasak. Jadi school meal program atau program makanan di sekolah ini juga bisa membangkitkan teknologi dan ekosistem baru," ucap Stafsus Menko Pangan Bidang Kebijakan Strategis menambahkan, Meizani Irmadhiany.
Selanjutnya, dia menyebut Janja menyarankan dapur untuk MBG dibangun di sekolah. Hal ini untuk memudahkan distribusi MBG kepada siswa.
"Sebetulnya sempat menanyakan (dapur di sekolah) karena mereka melakukannya seperti itu. Nah kami akan melakukannya itu nanti di daerah terpencil, daerah 3T (tertinggal, terdepan, terpencil)," ungkapnya.
Perbesar
Ibu negara Brasil Janja Lula da Silva siap berfoto dengan para guru dan siswa saat melihat pendistribusian MBG di SD Angkasa 05, Jakarta Timur, Jumat (24/10/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Lantas Dian menjelaskan skema distribusi tersentral di Indonesia ini dinilainya lebih efektif. Menurutnya, dengan skema itu untuk menjaga kualitas makanan yang disajikan.
"Karena apa? Untuk di urban area ini populasinya cukup besar. Dan itu kita harus melakukan secara masif, secara cepat untuk menghindari keamanan dari makanan itu sendiri," ucap dia.
Berikutnya Meizani Irmadhiany, Stafsus Menko Pangan Bidang Kebijakan Strategis menambahkan, Janja menyarankan soal penggunaan potensi penerapan biodigester. Cara ini digunakan sebagai sumber energi terbarukan di dapur program MBG.
"Biodigester untuk mengembangkan energi terbarukan. Untuk memasak. Jadi school meal program atau program makanan di sekolah ini. Juga bisa membangkitkan teknologi dan ekosistem baru," ucap Meizani.