Miss Venezuela: Saat Kontes Kecantikan Jadi Jalan Keluar Krisis Sosial & Ekonomi
kumparanWOMAN October 24, 2025 07:20 PM
Di negara yang kaya akan sumber daya minyaknya, Venezuela, kecantikan adalah perkara serius. Kecantikan berkaitan dengan status, peluang naik ke jenjang ekonomi lebih tinggi, dan bahkan politik. Hingga saat ini, di tengah gejolak politik Venezuela yang tidak menentu, kontes kecantikan Miss Venezuela masih menjadi panggung yang menggambarkan aspirasi dan cermin realitas sosial yang kompleks para perempuan di sana. Simak selengkapnya di sini.

Bagaimana kondisi ekonomi dan politik Venezuela saat ini

Pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado berpidato di hadapan para pendukungnya dalam sebuah protes menjelang pelantikan Presiden Nicolas Maduro untuk masa jabatan ketiganya di Caracas, Venezuela, pada 9 Januari 2025. Foto: Leonardo Fernandez Viloria/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado berpidato di hadapan para pendukungnya dalam sebuah protes menjelang pelantikan Presiden Nicolas Maduro untuk masa jabatan ketiganya di Caracas, Venezuela, pada 9 Januari 2025. Foto: Leonardo Fernandez Viloria/REUTERS
Venezuela mencetak rekor sebagai negara dengan pemegang mahkota kecantikan kelas internasional terbanyak. Sejak pertama kali digelar pada 1952, kompetisi ini telah melahirkan lebih dari 20 pemenang internasional, termasuk tujuh Miss Universe dan enam Miss World. Namun, di balik itu, ada ambisi dan pengorbanan para perempuan muda yang berusaha menjadikan kontes kecantikan tersebut sebagai batu pijakan untuk keluar dari jerat kemiskinan.
Meskipun Venezuela menjadi salah satu negara yang memiliki cadangan minyak terbesar di dunia pada 1970-an, seiring berjalannya waktu kondisi ekonomi dan politiknya merosot.
Dilansir Trading Economics, inflasi tahunan di Venezuela pada April 2025 tercatat mencapai sekitar 172 persen sementara pertumbuhan ekonomi diperkirakan negatif. Pemerintah Venezuela juga dikenai sanksi dari negara-negara Barat karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan pemilihan umum yang tidak bebas. Akibatnya, banyak warga akhirnya kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, layanan publik memburuk, dan emigrasi massal terjadi.

Bagaimana kontes kecantikan Miss Venezuela memberikan kesempatan keluar dari kemiskinan

Miss Venezuela. Foto: BERTRAND PARRES/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Miss Venezuela. Foto: BERTRAND PARRES/AFP
Di tengah krisis ekonomi yang melumpuhkan banyak keluarga di Venezuela, kontes kecantikan seperti Miss Venezuela muncul sebagai jalur mobilitas sosial “instan”. Banyak peserta berasal dari keluarga berpenghasilan rendah dan melihat ajang ini sebagai kesempatan untuk mengubah nasib mereka. Menang dalam kontes ini dapat membuka pintu bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan sebagai model, pembawa acara televisi, dan bahkan politik. Gelar ratu kecantikan menyajikan hak istimewa berupa visibilitas publik yang tinggi dan jaringan sosial yang luas.
Namun, dalam prosesnya, para peserta yang berasal dari latar belakang tidak mampu akan menghadapi berbagai macam tantangan berarti akibat tingginya biaya. Dilansir NBC News, beberapa mantan finalis mengakui bahwa mereka harus mencari sponsor pribadi untuk membiayai kebutuhan selama kompetisi. Biaya pelatihan, riasan profesional, dan kostum sering kali tidak terjangkau bagi peserta dari keluarga berpenghasilan rendah. Sponsorship pribadi, termasuk dari perusahaan kosmetik atau individu berpengaruh, menjadi faktor penting yang menentukan peluang mereka menuju kemenangan.

Dari gemerlap panggung runway menuju podium politik

Miss Venezuela. Foto: BERTRAND PARRES/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Miss Venezuela. Foto: BERTRAND PARRES/AFP
Beberapa pemenang Miss Venezuela berhasil mengalihkan popularitas mereka ke dunia politik. Contohnya Irene Sáez, Miss Universe 1981. Ia pernah menjabat sebagai wali kota Chacao dan gubernur Negara Bagian Nueva Esparta sebelum mencalonkan diri sebagai presiden pada 1998. Langkah tersebut memperlihatkan bagaimana status sebagai ratu kecantikan dapat diterjemahkan menjadi modal politik.
Saking fenomenalnya kontes beauty pageant di Venezuela, kontes ini pernah membuat eskalasi politik yang sedang memanas antara partai-partai mereda. Ketika Valentina Figuera memenangkan Miss Grand International 2019, media lokal mencatat bagaimana kemenangan tersebut sementara menenangkan ketegangan politik antara pendukung pemerintah dan oposisi. Kemenangan di panggung internasional sering dipandang sebagai keberhasilan kolektif yang mengalihkan perhatian publik dari krisis dalam negeri.
Miss Venezuela. Foto: BERTRAND PARRES/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Miss Venezuela. Foto: BERTRAND PARRES/AFP
Meski menjadi sumber kebanggaan, Miss Venezuela juga tidak lepas dari kritik. Sejumlah aktivis perempuan menilai ajang ini memperkuat standar kecantikan yang sempit dan menormalisasi praktik operasi plastik sejak usia muda. Pada 2018, organisasi Miss Venezuela sempat menghentikan kegiatan sementara setelah muncul dugaan bahwa beberapa peserta mendapat dukungan finansial dari sponsor yang terlibat dalam praktik tidak etis. Investigasi internal dilakukan untuk memperbaiki sistem pendanaan dan transparansi kontes.
Di tengah kondisi sosial ekonomi yang terus memburuk, kontes Miss Venezuela tetap menarik perhatian publik. Televisi nasional menayangkan acara ini secara langsung setiap tahun dan masih menjadi salah satu program dengan rating tertinggi. Bagi banyak warga, ajang ini menghadirkan ruang untuk melupakan kesulitan yang dihadapi sehari-hari dan memelihara rasa identitas nasional.
Penulis: Zulfa Salman
BACA JUGA: Respons Pihak Miss Universe Terkait Kemenangan Miss France yang Tuai Kontroversi
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.