BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memastikan target ke Piala Dunia 2034 tidak berubah.
Timnas Indonesia baru saja gagal untuk bisa menebus Piala Dunia 2026.
Skuad Garuda di bawah pelatih Patrick Kluivert tidak bisa memanfaatkan kesempatan di putaran keempat.
Saat ini timnas akan mulai membangun konsolidasi baru agar bisa kembali unjuk gigi.
Terdekat, ada Piala Dunia 2030 yang harus mereka kejar dengan tim kepelatihan baru.
Erick Thohir menjelaskan bahwa dia sudah mulai membangun rencana untuk mencari pelatih timnas.
Termasuk dengan berdiskusi dengan beberapa pihak untuk membahas langkah selanjutnya.
Menurutnya, ini jadi pondasi awal sebelum mereka mencari sosok yang sesuai dengan kebutuhan timnas.
"Saya sudah bertemu dengan Sumardji, Dirtek PSSI, BTN, dan Sekjen PSSI, nanti BTN dan Dirtek akan mencari calonnya siapa lalu dilaporkan ke Ketum."
"Ketum akan adakan rapat Exco, tapi misalnya polemik yang terjadi dua hari, jadi prosesnya kita lakukan," kata Erick Thohir.
PSSI memastikan akan melakukan pertimbangan yang matang untuk mencari pelatih yang tepat.
Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert akan jadi acuan dalam mengambil keputusan.
Dia akan mempelajari kelebihan dan kekurangan kedua pelatih tersebut.
"Kekurangan dan kelebihan dari Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert ini yang akan kita pelajari agar kedepannya lebih baik lagi."
"Saya selama STY (Shin Tae-yong) dan Patrick jadi pelatih timnas saya beri dukungan terbaik tetapi tentu bola ada hasil yang dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Erick menambahkan, mereka tetap pada blueprint PSSI untuk bisa fokus pada Piala Dunia 2034.
Semua aspek akan dipersiapkan dengan matang dan mereka akan memaksimalkan kesempatan yang ada.
Saat ini pembinaan dan pencarian pemain keturunan berkualitas akan dipertimbangkan dengan baik.
Dia menambahkan, mereka hanya mencoba berjuang maksimal untuk Piala Dunia 2026 meski akhirnya gagal.
"Sepak bola ini nasional kita bangun dari generasi ke generasi, blueprint kita tidak berubah kita ingin 2034."
"Ada pembinaan dan pemain dari luar negeri akan kita konsolidasikan, tapi ada peluang jadi kita coba."
"Saya secara gentle sudah minta maaf kepada masyarakat dan pemerintah, setelah kekalahan itu kita rapat," ujarnya.