Grid.ID - Terungkap pemicu ibu tiri tega siksa bocah di Bogor hingga tewas. Pelaku pukul dan lukai korban selama berhari-hari.
Polisi mengungkap awal mula terbongkarnya penganiayaan seorang bocah berinisial MAA (6) oleh ibu tirinya RN (30). Korban diketahui meninggal dunia pada Minggu (19/10/2025).
Saat jasad korban dimandikan, warga mencurigai adanya luka memar di tubuh korban. Hal itu menuai kecurigaan bahwa korban telah disiksa.
"Ada saksi juga melihat ataupun yang memandikan jenazah langsung di hari Senin pagi melihat ketidakwajaran di tubuh korban (penuh luka dan lebam)," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Made Gede Oka, dikutip dari Kompas.com.
Kecurigaan itulah yang menjadi titik awal penyelidikan polisi hingga terbongkar perlakuan buruk pelaku kepada anak tirinya. Lantas apa pemicu pelaku tega melakukan hal tersebut?
1. Korban Tidak Mau Makan
Alasan RN menyiksa korban adalah lantaran ia terpancing emosi saat menghadapi korban. Terlebih saat korban justru tidak mau makan.
"Motif yang menjadi sebab pelaku melakukan penganiayaan tersebut adalah pelaku merasa kesal atau emosi ketika korban menolak diberikan makan atau disuapi makan setiap harinya, tiap minggunya perlakuan terhadap pelaku kepada korban memang secara intensif dilakukan," jelas Gede, dikutip dari Tribunnews.
"Karena memang korban selalu menolak, tidak menuruti perintah pelaku," tambahnya.
2. Uang Jajan
Alasan lainnya pelaku tega melakukan kekerasan pada korban adalah karena uang jajan. Pelaku mengaku korban beberapa kali meminta uang jajan namun tidak diberi.
"Korban juga beberapa kali meminta uang jajan tidak diberi, akhirnya tersangka melakukan tindakan kekerasan kepada korban."
"Puncaknya tiga hari belakangan ini, secara intensif penganiayaan tersebut secara masif dilakukan oleh pelaku terhadap korban, sehingga mengakibatkan berapa luka di tubuh yang cukup banyak, mengakibatkan korban pada hari keempat mengalami pingsan dan meninggal dunia," jelasnya.
Dua hal itu yang jadi pemicu ibu tiri tega siksa bocah di Bogor hingga tewas. Pelaku melakukan kekerasan dengan memukul dan lukai korban selama berhari-hari.
Proses ekshumasi pun dilakukan. Dari hasil pemeriksaan terhadap jasad korban, ditemukan adanya pendarahan pada bagian kepala.
"Jadi ada aliran darah yang tidak lancar dan bagian kepala ataupun bagian otak mengalami pembengkakan," ungkapnya.