TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Seorang lansia bernama Pratondo Pratono alias Dondon (56) ditemukan meninggal dalam kondisi membusuk di rumah yang terletak di Jalan Mundu, Kerten, Laweyan, Surakarta, Minggu (26/3).
Kronologi ditemukan lansia tersebut berawal dari Uta Nugraha (53) pulang dari masjid seusai sholat subuh.
“Pagi tadi sepulang salat subuh, saksi yang merupakan tetangga korban mencium bau busuk dari arah rumah tersebut. Selain itu, terlihat beberapa paket tidak diambil selama beberapa hari,” ungkap Kapolsek Laweyan, Kompol Dani Herlambang.
Ia mencium bau menyengat ketika melintasi rumah yang dihuni lansia tersebut.
Uta Nugraha curiga lantaran banyak paket tidak diambil di depan rumah, sedangkan pintu garasi rumah dalam keadaan terbuka dan gembok dalam keadaan terkunci dari dalam.
Karena merasa banyak hal janggal, Uta Nugraha lantas menghubungi Ketua RT, Trisno Sujarwadi.
Lalu mereka mencari informasi apa yang terjadi didalam rumah tersebut. Mereka mengetuk pagar namun tidak ada jawaban.
Kemudian mereka berinisiatif menghubungi Linmas Kelurahan Kerten dan menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Kerten melalui Whatsapp untuk izin membuka gembok rumah.
Setelah kunci hembok dapat dibuka, mereka melihat dan menemukan penghuni rumah dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi membusuk didepan toilet rumah.
Karena tidak berani mengambil tindakan apapun, mereka kemudian melapor ke Polsek Laweyan guna penanganan lebih lanjut. Setelah itu, jenazah dibawa ke RS Moewardi guna dilakukan visum.
Subagyo, anggota keluarga korban mengatakan, Dondon disuruh menunggu rumah setelah pemiliknya yang bernama Ibu Badri meninggal dunia.
Menurutnya, Dondon mempunyai riwayat penyakit pencernaan.
“Selama ini Dondon punya riwayat sakit pencernaan,” ujarnya.
Kompol Dani Herlambang menyebut Dondon diperkirakan meninggal sekitar 5-6 hari lalu.
“Diperkirakan korban meninggal dunia lebih kurang sekitar 5-6 hari dikarenakan kondisi sudah membusuk dan mengeluarkan belatung,” ujar Kompol Dani.
Kompol Dani Herlambang mengatakan tubuh Dondon tidak ditemukan tanda-tanda bekas tindak pidana atau kekerasan lainnya.
Ia menyebut, barang barang berharga seperti HP dan Motor tidak ada yang hilang. Saat Dondon ditemukan, televisi dalam rumah tersebut masih dalam kondisi menyala. (Woro Seto)
