Kota Padang (ANTARA) - Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian menegaskan setiap kepala daerah harus rutin menyimulasikan kesiapsiagaan termasuk penyebaran informasi tentang bencana untuk memperkuat kepedulian masyarakat terhadap upaya penyelamatan diri saat terjadi bencana.
"Pemerintah daerah harus melaksanakan kegiatan simulasi dan memberikan informasi secara rutin agar masyarakat paham langkah penyelamatan," kata Sekretaris Utama BNPB Rustian di Padang, Senin.
Rustian menegaskan hal tersebut penting mengingat Indonesia berada dalam kawasan cincin api pasifik atau ring of fire. Berbagai ancaman bencana alam seperti gempa bumi, gelombang tsunami, banjir, tanah longsor hingga gunung meletus dapat terjadi kapan saja dan mesti diwaspadai.
Menurut Rustian, latihan bersama sangat penting untuk memastikan jalur dan tempat evakuasi berfungsi optimal. Di saat bersamaan masyarakat juga harus bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan bersama.
"Sebagian besar masyarakat tinggal di zona merah sehingga butuh kolaborasi bersama demi memastikan keselamatan warga merupakan hukum tertinggi," tegasnya.
Ia juga mengingatkan gempa bumi dapat memicu tsunami, likuefaksi dan bencana lain yang berpotensi mematikan. Apalagi, hingga kini belum ada alat yang mampu mendeteksi gejala bencana secara langsung sehingga kesiapsiagaan menjadi hal krusial dan penting.
Sementara itu, Wali Kota Padang Fadly Amran mengatakan pemerintah daerah terus mematangkan persiapan kegiatan Tsunami Drill pada 5 November 2025. Langkah ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kesiapsiagaan warga menghadapi kemungkinan terburuk.
"Kami berharap partisipasi semua pihak agar simulasi berjalan sukses tanpa kecelakaan," ujar dia.
Lewat kolaborasi bersama BNPB, Pemerintah Kota Padang dan masyarakat kegiatan Drill Tsunami 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat kesiapsiagaan warga terhadap potensi ancaman bencana.







