Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) melalui Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) telah melakukan pemeriksaan ke lokasi ambruknya atap lapangan padel di Taman Villa Meruya, Kembangan.

"Itu punya PT, Sudin Citata sudah cek dan akan melakukan investigasi," kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Selama beroperasi hampir satu tahun ke belakang, kata dia, pihaknya selalu melakukan pengawasan terhadap aset olahraga milik swasta itu.

Pihaknya juga yang mengeluarkan izin resmi operasional lapangan tersebut.

"Jadi kami cek gimana bisa seperti itu, sehingga ke depan jangan sampai terulang kembali," kata Uus.

Sebelumnya, pemilik lapangan padel di Taman Villa Meruya, Kembangan, Jakarta Barat menepis dugaan bahwa ambruknya atap sarana olahraga itu karena kelalaian teknis pihak pengelola.

Pemilik Anwa Racquet Club, Wawa Lukman menyebut insiden itu terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang.

"Ini murni musibah, bukan maunya kami. Hujan terlalu besar, sehingga terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar Wawa di lokasi, Minggu (26/10).

Ia pun memastikan tidak ada korban jiwa atau pun luka dalam insiden tersebut. Selain itu, pihaknya juga telah mengevakuasi peserta pertandingan serta para penonton dari lokasi.

“Begitu kejadian, langsung kami tutup. Tidak boleh ada yang masuk. Setelah kondisi agak tenang, baru barang-barang di dalam kami suruh cepat keluar, takut terjadi sesuatu,” katanya.

Ia bersyukur karena seluruh peserta, termasuk para atlet dan penonton berhasil keluar dengan selamat. “Kami bersyukur tidak ada korban cedera maupun korban jiwa. Itu yang paling penting,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wawa mengatakan bahwa lapangan padel miliknya telah mengantongi izin resmi operasional sejak dibuka empat bulan lalu.

“Tempat ini berizin. Kalau tidak, tidak mungkin bisa berdiri sebesar ini dan digunakan untuk turnamen nasional,” kata dia.

Pihaknya akan segera mengevaluasi insiden itu dan memperbaiki struktur lapangan agar kejadian serupa tidak terulang.

Oleh karena itu, lapangan itu akan ditutup tersebut sampai waktu yang belum ditentukan.

“Kami akan memperbaiki lebih kuat lagi. Sekarang masih proses investigasi polisi, jadi belum bisa kami sentuh dulu. Tapi yang pasti, kami bertanggung jawab dan akan bangun lagi,” ucapnya.

Terkait kerugian yang diakibatkan, Wawa enggan membeberkan nilai pastinya, namun biaya pembangunan fasilitas tersebut cukup besar.

“Nilainya besar, karena membangunnya juga mahal sekali. Tapi kami bersyukur tidak ada korban. Kalau uang bisa dicari, tapi nyawa susah,” ujarnya.