Jakarta (ANTARA) - Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat, Dirja Kusumah menyebut bahwa lahan urukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres yang berpasir dan berbatu merupakan sisa proyek MRT.

“Betul (tanah berpasir dan berbatu), karena itu tanah urukan dari MRT,” ujar Dirja di Jakarta saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Lahan TPU, kata Dirja, tidak sebaik lahan umum lainnya. Hal itu ditambah kondisi lahan yang demikian kerap dilanda curah hujan yang tinggi beberapa waktu belakangan.

"Iya (ada beberapa yang rusak), karena curah hujan yang besar, makam yang baru banyak terkikis tanahnya," katanya.

Kendati demikian, pihaknya akan meningkatkan intensitas perawatan makam, terutama saat musim penghujan datang. "Saat ini juga sedang kita perbaiki lagi, termasuk drainase saluran airnya," ucap dia.

Sebelumnya, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat menyediakan 1.314 petak lahan makam siap pakai untuk warga setempat.

"Per 30 September 2025, tersedia 1.250 petak lahan siap pakai di Blok Islam dan 64 di Blok Kristen," kata Dirja, Rabu (22/10).

Adapun ribuan petak lahan lainnya di TPU Tegal Alur, yakni 56.628 petak di Blok Islam dan 3.750 petak di Blok Kristen masih perlu dimatangkan agar siap digunakan.

"Masih perlu proses pematangan lahan dengan diuruk, dibuatkan drainase dan dipetakan petak makamnya. Makanya jumlah petak yang sudah siap tadi itu masih terus bertambah," kata Dirja.