Asal Usul Pakaian Adat Dayak Kalimantan dan Ragamnya
Hendro Ari Gunawan October 28, 2025 03:20 PM
Suku Dayak merupakan penduduk asli yang mendiami Pulau Kalimantan. Mereka memiliki kekayaan warisan budaya yang diwariskan secara turun-temurun, salah satunya adalah pakaian adat. Asal usul pakaian adat Dayak Kalimantan sangat erat kaitannya dengan hubungan masyarakat Dayak terhadap alam dan kepercayaan leluhur. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak pembahasan lengkapnya pada artikel berikut ini.

Sejarah Pakaian Adat Dayak Kalimantan

Suku Dayak dipercaya memiliki asal-usul keturunan dari para imigran yang berasal dari Provinsi Yunnan di China Selatan, tepatnya di wilayah sekitar Sungai Yang Tse Kiang, Sungai Mekong, dan Sungai Menan.
Sebagian kelompok imigran tersebut kemudian menyeberang ke Semenanjung Malaysia dan melanjutkan perjalanan ke bagian utara Pulau Kalimantan. Dari sinilah mereka menetap dan berkembang menjadi berbagai sub-suku Dayak yang dikenal saat ini.
Dalam buku Perkawinan Adat Dayak Kalimantan Tengah Adat Dayak Ngaju oleh Kardinal Tarung dan Datu Rawayang Sambalatu, setiap sub suku Dayak memiliki corak pakaian tradisional yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya adalah Dayak Ngaju, Ma'anyan, Lawangan, Dusun, Bakumpai, Tawuyan, Iban, Kenyah, dan masih banyak lagi.
Sebagian besar bahan utama pakaian adat Dayak berasal dari alam, seperti kulit kayu, serat tumbuhan, serta bulu burung. Dahulu, masyarakat Dayak mengolah kulit kayu tertentu menjadi kain dengan cara dipukul hingga lentur. Proses tradisional ini mencerminkan kearifan lokal masyarakat Dayak dalam memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dalam kehidupan sehari-hari sejak masa nenek moyang.

Ragam Jenis Pakaian Adat Dayak di Kalimatan

Setiap sub-suku Dayak di Kalimantan memiliki ciri khas tersendiri dalam baju adatnya. Berdasarkan buku Ensiklopedi Pakaian Nusantara: Kalimantan Timur hingga Nusa Tenggara Barat karya R. Toto Sugiarto dkk., berikut beberapa contohnya:
  • Dayak Nguju: Pakaian adat Dayak Ngaju dikenal dengan nama baju sangkarut. Bentuknya seperti rompi dan terbuat dari serat kulit kayu yang diwarnai dengan pewarna alami. Pakaian ini biasanya dihiasi dengan aksesori berupa manik-manik, koin logam, kulit kerang, bulu burung, serta kalung. Busana ini banyak dijumpai di wilayah Kalimantan Tengah.
  • Dayak Kenyah: Memiliki dua jenis pakaian adat, yaitu baju Ta’a untuk wanita dan baju Sapei Sapaq untuk pria. Keduanya sama, hanya saja bawahan pria mengenakan celana pendek yang disebut Abeq Kaboq. Pakaian adat ini umumnya berupa rompi dari kain beludru hitam yang dihiasi dengan pernik atau manik-manik yang dijahit, penutup kepala berhias bulu burung enggang, gelang, dan kalung. Busana ini banyak dijumpai di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat.
  • Dayak Iban: Pakaian adat suku Dayak Iban terbuat dari kain tenun dengan motif yang menggambarkan hewan dan tumbuhan. Sebagai pelengkap, pakaian adat Dayak Iban biasanya disertai berbagai aksesori seperti manik-manik, gelang, kalung, serta topi tradisional yang dihiasi bulu burung enggang.
Baca Juga: Ciri-Ciri Baju Bodo dari Sulawesi Selatan yang Dikenakan Perempuan
(SA)
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.