TRIBUNJATENG.COM – Sebuah kisah cinta datang dari China.
Dua orang yang menderita sakit keras bertemu dengan cara tak terduga.
Pertemuan itu tak hanya menumbuhkan cinta, tapi juga menyembuhkan keduanya.
Seorang wanita asal China barat laut yang semula menikah demi bertahan hidup akhirnya malah menemukan cinta sejati dan hidup bersama pasangannya dengan bahagia.
Kisah ini bermula dari kesepakatan antara dua orang yang sakit keras.
Wang Xiao, perempuan asal Provinsi Shaanxi, menderita uremia dan perlu cuci darah rutin.
Dia bahkan divonis hanya memiliki waktu satu tahun untuk hidup bila tidak mendapatkan transplantasi ginjal.
Sementara itu, pria bernama Yu Jianping tengah berjuang melawan kanker darah.
Wang awalnya memasang iklan pernikahan di grup dukungan pasien kanker, sebagaimana dilansir dari SCMP, Selasa (28/10/2028).
Dalam iklannya itu, dia menulis dengan jujur bahwa dirinya mencari pria yang sekarat dan bersedia menikah agar dia dapat menerima ginjalnya setelah sang suami meninggal dunia.
"Saya akan merawat Anda sebaik mungkin setelah menikah. Maafkan saya, saya hanya ingin hidup," tulis Wang dalam iklan tersebut.
Yu, yang saat itu hidup dalam kesulitan setelah ibunya meninggal dan ayahnya menjual rumah demi biaya pengobatan, merespons iklan tersebut.
Dia menerima tawaran Wang dengan pemahaman yang sama: sebuah pernikahan karena kebutuhan, bukan cinta.
Jadi cinta betulan
Pada Juli 2013, mereka secara diam-diam mendaftarkan pernikahan mereka.
Wang berjanji untuk merawat Yu selama pengobatannya.
Setelal meninggal, ginjalnya akan disumbangkan kepada Wang.
Namun, seiring waktu, hubungan keduanya berubah.
Wang yang ceria dan penuh semangat membawa keceriaan di tengah perjuangan Yu.
Sementara Yu berusaha memberi dukungan dengan memasak sup dan menemani Wang menjalani cuci darah rutin.
Mereka mulai saling mengandalkan, bukan hanya sebagai pengasuh dan pasien, tetapi sebagai pasangan sejati.
Untuk membantu keuangan, Wang berinisiatif berjualan buket bunga di pinggir jalan.
Wang pun menulis kisah mereka pada kartu kecil di setiap buket, dan kisah itu menarik simpati masyarakat.
Banyak yang datang membeli bunga sekaligus memberikan dukungan.
Dari usaha kecil itu, Wang berhasil mengumpulkan sekitar 500.000 yuan (sekitar Rp 1,1 miliar) untuk membantu biaya transplantasi sumsum tulang Yu.
Cinta menumbuhkan kesembuhan
Pada Juni 2014, kondisi Yu membaik setelah menjalani transplantasi.
Keajaiban lain pun terjadi, kondisi kesehatan Wang ikut membaik, dan dokter menyebutkan bahwa dia mungkin tidak lagi membutuhkan transplantasi ginjal.
Pasangan ini kemudian mengadakan resepsi pernikahan sederhana pada Februari 2015 sebagai perayaan atas kehidupan dan cinta yang tak terduga.
Kini, keduanya hidup tenang di Kota Xian, Provinsi Shaanxi.
Mereka menjalankan toko bunga bersama, bisnis yang dulu menjadi saksi awal dari perjuangan dan cinta mereka. (*)