TRIBUNNEWS.COM - Salat syuruq atau isyraq merupakan salat sunah yang dikerjakan pada pagi hari setelah matahari terbit.
Para ulama berbeda pendapat mengenai salat syuruq dan salat dhuha.
Ulama Arab Saudi, Syaikh Muhammad Shalih al-Munajid, menjelaskan bahwa salat Syuruq adalah salat dua rakaat setelah matahari terbit dan meninggi, bagi orang yang salat subuh berjamaah di masjid kemudian duduk di tempatnya untuk berzikir hingga waktu Syuruq.
Sedangkan menurut ulama Arab Saudi Syekh Utsaimin, salat Syuruq adalah seperti salat dhuha, namun ditunaikan segera sejak matahari terbit dan meninggi seukuran tumbak.
Jika dilakukan pada akhir waktu atau pertengahan waktu, maka dinamakan salat dhuha.
Dalam Buku Super Lengkap Shalat Sunah oleh Ubaidurrahim El-Hamdy menjelaskan salat Syuruq berjumlah dua rakaat dan tata cara pelaksanaannya seperti salat pada umumnya.
Waktu pelaksanaannya yaitu sekitar 15-20 menit setelah matahari terbit, menurut Skripsi Tinjauan Fikih Dan Astronomi Terhadap Penentuan Awal Waktu Shalat Isyraq oleh Indah Aristya Ningrum mahasiswi UIN Mataram (2021).
Dalam Kitab Al-Adzkar oleh Imam Nawawi disebutkan hadis tentang salat Syuruq.
"Barang siapa yang salat Subuh berjamaah kemudian duduk untuk mengingat Allah SWT (berdzikir) hingga terbit matahari, kemudian salat (sunnah) dua rakaat, maka akan mendapat ganjaran satu haji dan umrah sempurna, sempurna, sempurna." (HR. Tirmidzi)
Dalam buku Kitab Lengkap Shalat, Shalawat, Zikir, dan Doa Yasin, Tahil, Doa Haji dan Umrah karya Ibnu Watiniyah disebutkan doa yang dapat dibaca setelah salat Syuruq.
