GridHEALTH.id - Publik sempat dikejutkan dengan kabar Kak Seto Mulyadi yang mengalami stroke ringan disertai aritmia, yaitu kondisi di mana detak jantung menjadi tidak beraturan.
Lewat unggahan di Instagram pribadinya, pemerhati anak itu mengaku sempat merasakan pusing dan linglung sebelum akhirnya memeriksakan diri ke rumah sakit dan didiagnosis mengalami stroke ringan (mild stroke) yang menyerang fungsi kognitif.
Lantas, apa sebenarnya hubungan atau kaitanstroke ringan dan aritmia? Mengapa keduanya bisa muncul bersamaan?
Beberapa jenis aritmia yang umum terjadi meliputi:
Meskipun tidak selalu berbahaya, aritmia dapat meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah, yang kemudian bisa mengalir ke otak dan menyebabkan stroke.
Ketika irama jantung tidak teratur, aliran darah di dalam jantung menjadi tidak stabil.
Hal ini memungkinkan terbentuknya gumpalan darah di atrium (serambi jantung).
Jika gumpalan tersebut bergerak ke otak, aliran darah bisa tersumbat, sehingga memicu stroke ringan atau bahkan stroke berat.
Pada kasus seperti Kak Seto, aritmia kemungkinan menjadi faktor pendukung munculnya stroke ringan meskipun kondisi jantungnya tetap sehat secara umum.
Jika mengalami gejala seperti di atas, segera cari pertolongan medis agar bisa ditangani sebelum berkembang menjadi kondisi serius.
Kasus Kak Seto menjadi pengingat bahwa stroke ringan bisa menyerang siapa saja, bahkan mereka yang menerapkan pola hidup sehat.
Aritmia dan stroke ringan memiliki hubungan erat, karena detak jantung yang tidak teratur dapat memicu terbentuknya gumpalan darah penyebab stroke.
Dengan mendeteksi gejala lebih awal, menjaga pola hidup sehat, dan rutin memeriksakan kondisi jantung, risiko komplikasi berbahaya bisa diminimalkan.