Dialami Kak Seto, Apa Sebenarnya Kaitan Stroke Ringan dan Aritmia?
Konten Grid October 30, 2025 12:34 PM

GridHEALTH.id - Publik sempat dikejutkan dengan kabar Kak Seto Mulyadi yang mengalami stroke ringan disertai aritmia, yaitu kondisi di mana detak jantung menjadi tidak beraturan.

Lewat unggahan di Instagram pribadinya, pemerhati anak itu mengaku sempat merasakan pusing dan linglung sebelum akhirnya memeriksakan diri ke rumah sakit dan didiagnosis mengalami stroke ringan (mild stroke) yang menyerang fungsi kognitif.

Lantas, apa sebenarnya hubungan atau kaitanstroke ringan dan aritmia? Mengapa keduanya bisa muncul bersamaan?

Apa Itu Aritmia?

Aritmia adalah gangguan irama jantung, di mana detaknya bisa menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
Kondisi ini disebabkan oleh gangguan pada sinyal listrik yang mengatur detak jantung.

Beberapa jenis aritmia yang umum terjadi meliputi:

  • Fibrilasi atrium (Atrial Fibrillation/AFib)

  • Takikardia (detak jantung cepat)

  • Bradikardia (detak jantung lambat)

Meskipun tidak selalu berbahaya, aritmia dapat meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah, yang kemudian bisa mengalir ke otak dan menyebabkan stroke.

Kaitan Aritmiadan Stroke Ringan

Menurut American Heart Association (AHA), aritmia, terutama fibrilasi atrium, merupakan salah satu penyebab utama stroke iskemik, termasuk stroke ringan (transient ischemic attack).

Ketika irama jantung tidak teratur, aliran darah di dalam jantung menjadi tidak stabil.
Hal ini memungkinkan terbentuknya gumpalan darah di atrium (serambi jantung).
Jika gumpalan tersebut bergerak ke otak, aliran darah bisa tersumbat, sehingga memicu stroke ringan atau bahkan stroke berat.

Pada kasus seperti Kak Seto, aritmia kemungkinan menjadi faktor pendukung munculnya stroke ringan meskipun kondisi jantungnya tetap sehat secara umum.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gabungan antara aritmia dan stroke ringan bisa menimbulkan gejala yang mirip, seperti:

  • Pusing atau sensasi berputar

  • Jantung berdebar tidak teratur

  • Rasa linglung atau kesulitan berkonsentrasi

  • Kelemahan pada satu sisi tubuh

  • Kesemutan atau mati rasa

  • Kesulitan berbicara

Jika mengalami gejala seperti di atas, segera cari pertolongan medis agar bisa ditangani sebelum berkembang menjadi kondisi serius.

Cara Mencegah Stroke Akibat Aritmia

Berikut beberapa langkah yang bisa membantu mencegah stroke ringan akibat aritmia:

  1. Rutin memeriksa tekanan darah dan detak jantung
    Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi gangguan irama jantung lebih awal.

  2. Konsumsi obat sesuai anjuran dokter
    Biasanya dokter akan meresepkan obat pengencer darah seperti aspirin atau antikoagulan untuk mencegah penggumpalan darah.

  3. Jaga gaya hidup sehat
    Hindari rokok, konsumsi makanan tinggi lemak, serta batasi kafein dan alkohol.
    Olahraga ringan secara teratur juga membantu menjaga kestabilan irama jantung.

  4. Kelola stres dan tidur cukup
    Stres kronis dan kurang tidur dapat memperburuk aritmia dan tekanan darah tinggi.

Kasus Kak Seto menjadi pengingat bahwa stroke ringan bisa menyerang siapa saja, bahkan mereka yang menerapkan pola hidup sehat.

Aritmia dan stroke ringan memiliki hubungan erat, karena detak jantung yang tidak teratur dapat memicu terbentuknya gumpalan darah penyebab stroke.

Dengan mendeteksi gejala lebih awal, menjaga pola hidup sehat, dan rutin memeriksakan kondisi jantung, risiko komplikasi berbahaya bisa diminimalkan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.