Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan saat mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur II Al-Murtadlo Bululawang Malang, Jawa Timur, Kamis.
“Jadi, kalau umara (pemimpin pemerintahan) dan ulama bersama-sama, tentu kita pastikan negara Indonesia ini akan menjadi maju dan sejahtera,” katanya dilansir dari keterangan dikonfirmasi.
Menurut Kapolri, semakin menguatnya sinergisitas antara umara dan ulama menjadi kunci untuk menghadapi segala bentuk tantangan zaman yang ada.
“Bergotong-royong untuk bisa menyelesaikan apa yang menjadi tujuan besar mewujudkan tujuan nasional, mewujudkan Indonesia yang makmur, sejahtera, dan mencapai cita-cita bersama menuju Indonesia yang kita harapkan Indonesia Emas 2045,” katanya.
Modal utama untuk mencapai hal tersebut, kata dia, adalah dengan menjaga dan merawat bingkai nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Mungkin ini yang harus selalu kita ingatkan, harus selalu kita jaga bahwa persatuan dan kesatuan tentunya menjadi modal yang penting,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sigit berharap dengan terjalinnya silaturahmi para ulama dan tokoh agama dapat memberikan masukan maupun doa kepada Polri maupun seluruh anggota agar bisa melaksanakan tugas dengan lancar.
"Dengan pertemuan-pertemuan yang ada ini tentunya kita bisa saling mengisi, bisa saling mengingatkan, dan kami juga tentunya butuh untuk diberikan masukan, nasihat. Sehingga, kami semua jajaran institusi Polri terus bisa melaksanakan tugas pokok kami dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Kunjungan Kapolri ke Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur II Al-Murtadlo Bululawang Malang dalam rangka untuk memperkuat sinergisitas antara umara dan ulama.
Selain itu, kunjungan ini dalam rangka momen memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2025 lalu.







