 
            Persaingan di BRI Super League 2025/2025 makin panas. Bukan hanya di klasemen klub, beberapa pelatih juga duduk di 'kursi panas' setelah hasil yang mereka dapatkan pada pekan ke-10 BRI Super League.
Di klasemen, Borneo FC jadi tim paling konsisten. Pesut Etam selalu menang pada delapan laga yang dimainkan. Borneo FC memimpin klasemen, dengan hanya kebobolan empat kali. Posisi Fabio Lefundes sudah pasti aman.
Sebelumnya, sudah ada Eduardo Almeida yang harus kehilangan jabatan sebagai pelatih Semen Padang. Sementara, Bernardo Tavares mundur dari posisinya sebagai juru taktik PSM Makassar karena alasan finansial.
Kini, ada beberapa pelatih lagi yang mungkin akan angkat koper dari persaingan BRI Super League. Dua nama benar-benar berada dalam tekanan yakni Jan Olde Rierekink dan Peter de Roo. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Jan Olde Rierekink telah melewati proses selama dua musim bersama Dewa United. Setelah finis peringkat kedua pada musim 2024/2025, Rierekink diharapkan mampu membawa Dewa United bersaing untuk gelar juara pada musim ini.
Demi mencapai target itu, Dewa United juga berbenah di bursa transfer. Hanya saja, performa tim justru menurun. Dewa United berada di peringkat ke-12, lima kali kalah dari sembilan laga. Posisi Rierekink mulai tidak aman.
Fans Persebaya Surabaya menaruh harapan besar pada Eduardo Perez. Dia diminta untuk melebihi catatan Paul Munster pada musim 2024/2025 lalu. Hanya saja, sejauh ini, Eduardo Perez belum menemukan titik stabil di Persebaya.
Hingga pekan ke-9, Persebaya berada di posisi ke-10 klasemen dengan 11 poin. Suara tidak puas atas kinerja Eduardo Perez mulai mengemuka di media sosial. Jika beberapa laga ke depan gagal meraih hasil positif, posisi Eduardo Perez tidak akan aman.
Peter de Roo benar-benar berada di ujung tanduk. Sebab, hasil yang didapat persis Solo sangat mengkhawatirkan. Persis Solo tidak pernah menang dalam delapan laga secara beruntun di BRI Super League.
Di bawah kendali Peter de Roo, Persis hanya mampu mendapat lima poin dari sembilan laga. Mereka berada di posisi ke-17 klasemen, hanya unggul dari Semen Padang. Persis kebobolan 18 kali dan hanya mencetak delapan gol.
Performa Arema FC sejatinya tidak terlalu buruk. Pada pekan ke-9, Singo Edan mampu meraih kemenangan tandang di markas PSM Makassar. Namun, hasil di laga kandang jadi beban besar bagi pelatih asal Brasil itu.
Arema FC kalah tiga laga kandang beruntun di BRI Super League. Terakhir, Singo Edan kalah dengan skor 1-3 dari Borneo FC. Usai laga tersebut, Marquinhos dapat protes langsung dari fans atau Aremania.