Tim Gabungan TNI Tangkap 3 Penyelundup Ganja Kering di Perbatasan RI-Papua Nugini
Febri Prasetyo October 31, 2025 03:31 AM
Ringkasan Berita:
  • Tim gabungan TNI menangkap penyelundup ganja kering di Indonesia-Papua Nugini.
  • Barang bukti sebanyak 415 gram, ponsel, dan kendaraan pelaku disita.
  • Penyelundupan barang terlarang dari Papua Nugini ke RI masih marak terjadi dengan cara mengelabui penegak hukum di perbatasan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim gabungan TNI berhasil menggagalkan penyalahgunaan narkotika di sekitar perbatasan Indonesia-Papua Nugini (PNG). Barang terlarang jenis ganja kering ini diduga kuat berasal dari PNG.

Tim yang terdiri atas Satgas Pamtas Statis RI-Papua Nugini Yonif 126/KC dan Koramil 1711-02/Mindiptana ini juga menangkap tiga orang berinisial RM, JA, dan AP pada Selasa, 28 Oktober 2025.

Mereka membawa ganja kering seberat 415 gram saat melintas di Jalan Trans Papua Tanah Merah–Waropko, Distrik Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan.

Pangdam XXIV/Mandala Trikora Mayjen TNI Lucky Avianto menyatakan dari hasil pemeriksaan awal, tersangka RM memperoleh ganja kering dari seorang warga Papua Nugini yang masuk ilegal ke wilayah RI lewat Distrik Kombut, Papua Selatan. 

Lucky mengakui bahwa penyelundupan barang terlarang dari Papua Nugini ke RI masih marak terjadi dengan cara mengelabui penegak hukum di perbatasan.

“Dalam analisis kegiatan, TNI menilai bahwa penyelundupan narkoba dari PNG ke wilayah Indonesia masih marak terjadi, dengan berbagai modus untuk mengelabui penegak hukum di perbatasan,” ujar Lucky dalam keterangannya, Kamis (30/10/2025).

Selain menangkap tiga tersangka, TNI turut mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya narkoba jenis ganja kering yang dikemas dalam berbagai ukuran, tiga unit ponsel, dua unit sepeda motor, uang asing (kina), dan beberapa perlengkapan pribadi milik para tersangka.

TNI kemudian membawa ketiga tersangka dan barang bukti ke Polsek Mindiptana Papua Selatan untuk proses hukum lanjutan.

Lucky mengamini pernyataan Presiden Prabowo Subianto masalah peredaran narkotika telah menjadi persoalan global. Modusnya pun semakin canggih dan terorganisir sehingga perlu penguatan sinergitas penegak hukum untuk menjaga kedaulatan negara.

Ia menegaskan TNI sebagai garda terdepan penjaga kedaulatan NKRI, tidak akan memberi toleransi sekecil apapun terhadap peredaran narkotika yang masuk ke Papua dari perbatasan negara.

Kodam XXIV/Mandala Trikora, kata Lucky, akan memastikan keterlibatan seluruh personel untuk turut aktif memberantas narkotika, mulai dari ujung barat hingga ufuk timur Indonesia.

“Benar yang dikatakan Bapak Prabowo Subianto, masalah narkoba merupakan ancaman serius masa depan bangsa dan negara yang dapat menghambat cita-cita Indonesia menjadi negara maju, sehingga harus diperangi secara menyeluruh dan berkelanjutan,” kata Lucky.

Sebelumnya, Prabowo menyebut narkoba merupakan salah satu ancaman terbesar terhadap masa depan bangsa, yang harus diperangi secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Presiden juga mengingatkan bahwa masalah narkoba merupakan ancaman serius yang bisa menghambat cita-cita Indonesia menjadi negara maju. 

"Tidak boleh kita izinkan narkoba ini didistribusikan. Begitu ada indikasi, ada yang mau jual, ada yang tahu, lapor segera ini semua," kata Prabowo, (29/10).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.