 
            TRIBUNNEWS.COM - Marketing + Media Alliance (MMA) Indonesia akan menggelar forum unggulannya, MMA IMPACT Indonesia 2025, pada Kamis, 6 November, di The Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Mega Kuningan – Jakarta.
Dengan mengusung tema "Powering Marketing for Growth: Act, Accelerate, and Advance," forum bergengsi ini akan mempertemukan para Chairperson, Eksekutif C-Level, Direktur Utama, Pemilik Bisnis, Founder, Co-Founder, dan Decision-Maker paling berpengaruh di Indonesia dari berbagai industri marketing, periklanan, media, publisher, dan bisnis untuk mengeksplorasi bagaimana kepemimpinan dapat memperkuat peran marketing dan periklanan sebagai mesin pertumbuhan bisnis terukur dan inovatif dalam ekonomi digital yang berkembang pesat.
Seiring akselerasi digital Indonesia yang terus berlanjut dalam skala eksponensial, forum ini akan menyoroti tantangan sekaligus peluang yang dihadapi para marketer terdepan.
Melalui kombinasi sesi keynote, dialog fireside, dan pertukaran pemikiran kepemimpinan yang imersif, MMA IMPACT Indonesia 2025 akan menegaskan kembali komitmen Marketing + Media Alliance (MMA) untuk memberdayakan para marketer dengan pendekatan berbasis bukti dan platform kolaboratif yang mendorong inovasi, skalabilitas, dan peningkatan berkelanjutan.
Dalam konteks ini, MMA IMPACT juga akan menyoroti pengaruh AI yang terus berkembang – Agentic AI, Leadership Focusing on Driving Business Growth, Big Data & Analytics untuk Pertumbuhan dan Ekspansi Marketing, Social Marketing, dan berbagai topik lainnya dalam mendorong organisasi marketing tetap gesit, bertanggung jawab, dan siap menghadapi masa depan saat memasuki tahun 2026 dan seterusnya. Selama forum berlangsung, para pemimpin marketing akan membayangkan kembali bagaimana strategi, kreativitas, dan teknologi bersinggungan untuk mendorong pertumbuhan bisnis.
Ke depannya, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan melampaui 130 miliar USD. Pertumbuhan ini akan didorong oleh fintech, e-commerce, analitik berbasis AI, dan adopsi cloud, yang didukung penuh oleh kerangka kebijakan berkelanjutan seperti "Making Indonesia
4.0" dan "Strategi Nasional untuk AI (2020–2045)".
Secara paralel, investasi teknologi diprediksi akan melampaui 4,7 miliar USD pada tahun 2024, karena perusahaan multinasional
dan startup lokal memanfaatkan peluang di logistics tech, pembayaran digital, dan media daring. Niaga-el yang didukung oleh social commerce, strategi omnichannel, dan retail media networks siap memperluas pengaruhnya, mengintegrasikan ekonomi influencer dan commerce yang dipimpin creator seiring konsumen yang semakin sadar nilai namun tetap loyal terhadap brand, mencari keterjangkauan tanpa mengorbankan kualitas.
Tren ini akan didorong oleh generasi muda Indonesia berusia 20-30 tahun, yang merupakan 88 persen pengguna retail online dan mendorong traksi dalam mobile shopping, dompet digital, dan tren personalisasi. Tren-tren ini kemungkinan akan diperkuat oleh investasi berkelanjutan dalam infrastruktur digital yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan terdesentralisasi.
Dalam transformasi ini, MMA IMPACT Indonesia 2025 akan menantang para marketer untuk menerjemahkan ide besar, kreativitas, dan DEI (Diversity, Equity & Inclusion) menjadi hasil bisnis yang terukur yang memperkuat nilai brand jangka panjang.
Forum ini juga akan mengeksplorasi bagaimana social marketing, yang didukung oleh creator digital, influencer, dan ekosistem social commerce, sedang membentuk kembali keterlibatan pelanggan. Seiring brand purpose, ESG (Environmental, Social, and Governance), dan keberlanjutan akan menjadi pusat perhatian, diskusi menekankan keseimbangan antara kreativitas dan kesadaran.
Membuka forum, Sutanto Hartono, Chairperson di MMA Indonesia, akan menetapkan arah diskusi hari ini dengan penekanan pada perluasan peran pemasaran yang tidak hanya terbatas pada kesadaran merek, tetapi juga pertumbuhan terukur dan nilai jangka panjang perusahaan.
"Kepemimpinan dalam industri kita kini harus menunjukkan kelincahan dalam menghadapi disrupsi dan ketepatan dalam pengambilan keputusan. Saat kita menyaksikan evolusi AI dari creative AI dan responsible AI juga agentic AI, tugas kita adalah memastikan bahwa pemasaran tidak hanya beradaptasi, tetapi memimpin transformasi.
Dengan ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai 130 miliar USD pada tahun 2025, mewakili 44ri pasar digital Asia Tenggara, para pemasar dan pengiklan memerlukan solusi yang memberikan ROI terukur secara real-time. MMA IMPACT 2025 bertujuan mentransformasi para pakar domain terkemuka Indonesia menjadi aset strategis yang memberikan keunggulan kompetitif tersebut.
Masa depan adalah milik organisasi yang dapat mengintegrasikan kecerdasan, kreativitas, dan etika untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan," ujar Sutanto Hartono.
Berbicara tentang misi global MMA dan dampaknya pada ekosistem marketing Indonesia, Shanti Tolani, Country Head dan Board Director MMA Indonesia, menekankan bahwa "MMA Indonesia mempertemukan para CEO & CMO terkemuka dunia untuk memajukan masa depan marketing, brand, dan bisnis. Di masa evolusi yang dinamis dan kompleksitas yang meningkat, kami melengkapi para pemimpin industri teratas dengan model berbasis bukti, inovatif, dan skalabel yang mendorong dampak bisnis yang terukur. Bersama-sama, kita secara kolektif membentuk marketing dan periklanan yang benar-benar penting."
Mari bergabung dengan kami di MMA IMPACT Indonesia 2025 Forum untuk menjadi bagian dari transformasi yang akan membentuk masa depan marketing dan bisnis di Indonesia saat kita memasuki tahun 2026 dan seterusnya. Forum kepemimpinan ini juga akan memajukan pendekatan bertanggung jawab terhadap transformasi digital yang menyeimbangkan inovasi dengan pengelolaan brand yang bijaksana.
Bersama para pemimpin industri paling berpengaruh di negara ini, mari kita ciptakan strategi yang tidak hanya beradaptasi dengan perubahan tetapi memimpin transformasi.
Powering Marketing for Growth: Act, Accelerate, and Advance—the future of marketing begins today.