Rekomendasi Les Anak Sesuai Usia untuk Dukung Tumbuh Kembang Optimal
kumparanMOM October 31, 2025 04:40 PM
Banyak orang tua ingin memberikan stimulasi terbaik bagi anak, salah satunya dengan mengikutkannya ke kelas tambahan atau les. Namun, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), aktivitas tambahan sebaiknya tetap disesuaikan dengan tahap perkembangan anak, ya Moms.
Ya Moms, jika terlalu berat atau tidak sesuai usia, anak bisa merasa stres dan kehilangan waktu bermain. Padahal waktu bermain bebas tetap penting untuk kreativitas dan perkembangan sosial-emosional.
Kuncinya, pilih les yang memberi ruang eksplorasi, bukan sekadar mengejar hasil.
Bagi Anda yang sedang mencari rekomendasi les anak sesuai usia, simak penjelasannya di bawah ini!

Rekomendasi Les Anak Sesuai Usia

1. Usia 3–5 Tahun Les Musik, Tari, atau Seni Kreatif
Ilustrasi anak menari balet. Foto: Bangkok Click Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak menari balet. Foto: Bangkok Click Studio/Shutterstock
Di usia ini, anak sedang mengenal ritme, warna, dan ekspresi. Kegiatan kreatif seperti menggambar, menari, atau bermain alat musik membantu melatih motorik halus dan fokus. Sehingga, pilihlah les yang berorientasi kesenangan, dan bukan teknik. 2. Usia 4–6 Tahun Les Bahasa Asing Interaktif
Ilustrasi anak belajar bahasa Inggris. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar bahasa Inggris. Foto: Shutter Stock
Anak prasekolah memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap bahasa dengan cepat. Memberikan stimulasi bahasa kedua di usia dini bisa membantu perkembangan fungsi kognitif dan fleksibilitas berpikir mereka. Kelas bahasa yang dipenuhi lagu, cerita, dan permainan membuat mereka belajar tanpa merasa terbebani. Sehingga, prosesnya tetap menyenangkan bagi si kecil. 3. Usia 5–7 Tahun Les Calistung (Membaca, Menulis, Berhitung)
Ilustrasi anak belajar baca, tulis, dan berhitung (Calistung). Foto: Kdonmuang/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar baca, tulis, dan berhitung (Calistung). Foto: Kdonmuang/Shutterstock
Cocok untuk persiapan masuk SD. Tapi, pastikan prosesnya bertahap dan menyenangkan, bukan karena dipaksakan. Tujuannya adalah menumbuhkan minat belajar, fokus, dan rasa percaya diri, dan bukan hasil cepat. 4. Usia 6–9 Tahun Les Olahraga Terorganisir
Ilustrasi anak berlatih taekwondo. Foto: ANURAK PONGPATIMET/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak berlatih taekwondo. Foto: ANURAK PONGPATIMET/Shutterstock
Selain untuk kesehatan fisik, aktivitas olahraga membantu melatih kerja sama, disiplin, serta kemampuan mengelola emosi. Pilihlah olahraga yang sesuai dengan minat anak, misalnya renang, sepak bola, taekwondo, atau senam. Olahraga-olahraga ini bisa membantu memperkuat otot dan tulangnya, lho! 5. Usia 8 Tahun ke Atas Les Coding, Robotik, atau Teater
Ilustrasi anak belajar coding Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar coding Foto: Shutterstock
Di usia ini, anak sudah mulai berpikir logis dan memecahkan masalah sederhana. Les berbasis eksperimen, coding dasar, atau teater dapat meningkatkan kreativitas sekaligus keterampilan sosial. Pilihlah tempat les yang mengutamakan eksplorasi dan praktik, dan tidak hanya teori, agar anak tetap menikmatinya saat belajar.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.