Asa SD Negeri di Jaksel Puluhan Tahun Menanti Direnovasi, Akhirnya Terealisasi
kumparanNEWS October 31, 2025 02:20 PM
Dinding yang retak, plafon yang bolong-bolong, hingga jendela kayu yang keropos, begitulah wajah lama SDN Jatipadang 05 Pagi sebelum sentuhan revitalisasi datang.
Sekolah dasar yang berdiri sejak tahun 1981 di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini selama puluhan tahun berdiri apa adanya, belum pernah direnovasi sama sekali. Waktu menggerogoti bangunannya, tapi semangat belajar di dalamnya tak ikut koyak.
Kini, suara palu dan serbuk semen bersatu padu dengan bunyi langkah kaki anak-anak di pagi hari. Proyek revitalisasi sedang berjalan. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya sekolah yang menjadi rumah bagi ratusan murid ini mendapat perbaikan menyeluruh dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Suasana SD Negeri Jatipadang 05 Pagi, Jakarta Selatan, yang tengah direvitalisasi, Rabu (29/10/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana SD Negeri Jatipadang 05 Pagi, Jakarta Selatan, yang tengah direvitalisasi, Rabu (29/10/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
Bagi Kepala Sekolah SDN Jatipadang 05 Pagi, Anisa Rizki Kurnia, kabar itu seperti jawaban atas doa panjang.
“Sebenarnya kalau untuk kami sendiri sangat senang dan bahagia mendapatkan program revitalisasi ini,” ujarnya sambil tersenyum, saat ditemui kumparan di SDN Jatipadang 05 Pagi, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (29/10).
“Karena kan dari sekian banyak sekolah di Jakarta Selatan, mungkin kami salah satu sekolah yang gedungnya masih tua. Sementara, gedung-gedung sekolah lain tuh sudah yang bertingkat, sudah yang modern, ya, segala macam,” tambahnya.
SDN Jatipadang 05 Pagi bukan sekolah baru. Sebelumnya bangunan itu merupakan hasil penggabungan antara SD Negeri Jatipadang 05 dan 06. Namun, usianya yang sudah lebih dari 40 tahun membuat kondisi fisik sekolah menjadi kurang layak.
Suasana SD Negeri Jatipadang 05 Pagi, Jakarta Selatan, yang tengah direvitalisasi, Rabu (29/10/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana SD Negeri Jatipadang 05 Pagi, Jakarta Selatan, yang tengah direvitalisasi, Rabu (29/10/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
“Yang diperbaiki adalah yang pertama plafon, ya. Karena ada sebagian yang sudah agak mangap-mangap gitu. Terus lantai, pintu, dan juga pengecatan ulang,” kata Anisa.
“Tembok kami sudah banyak bagian-bagian yang pecah-pecah, sudah gempur gitu. Mungkin karena pergeseran segala macam dan gedung tua juga, ya. Karena belum pernah renovasi dari awal dibangun,” lanjutnya.
Kondisi itu bukan sekadar mengganggu pandangan mata, tapi juga menimbulkan rasa was-was setiap hari.
“Yang paling bikin khawatir tentunya plafon ya. Ngerinya ambruk, apalagi kalau di saat jam pembelajaran itu. Itu yang kami khawatirkan dan juga kalau misalnya sudah menyerang instalasi listrik kan nanti listriknya jadi padam, ya. Sementara, di gedung belakang kan kami banyak pohon besar, jadi kalau lampu mati itu jadi gelap ketika pembelajaran kan jadi anak tidak nyaman dengan penglihatannya untuk membaca buku atau kegiatan pembelajaran lainnya gitu,” ujarnya pelan.
Meski dalam keterbatasan, Anisa dan para guru berusaha menjaga sekolah tetap hidup. Mereka meluncurkan lomba “kelas literate” dan “kelas kreatif” untuk menumbuhkan rasa memiliki dan semangat belajar anak-anak.
Tiap kelas dihias dengan hasil karya siswa, dinding dicat penuh warna, dan rak buku diisi dengan koleksi bacaan yang dikumpulkan gotong royong.
“Saya bercita-cita bagaimana caranya anak-anak tuh senang ya berada di dalam kelasnya,” kata Anisa.

Revitalisasi dengan Swakelola

Program revitalisasi SDN Jatipadang 05 Pagi dilakukan dengan mekanisme swakelola. Pembangunannya melibatkan warga sekitar, komite sekolah, dan para orang tua murid.
“Mekanisme swakelolanya kan dari tim, ya. Kami melibatkan orang tua dan juga komite, serta warga sekitar yang memang mengerti tentang konstruksi bangunan,” ujar Anisa.
“Jadi kami sebelumnya mengadakan rapat, lalu mengumpulkan tim, dan kami bekerja sama dengan orang tua yang mengerti konstruksi untuk menyiapkan bagaimana caranya pembangunan revitalisasi Jatipadang 05 ini selesai tepat waktu,” lanjut dia.
Prinsipnya adalah gotong royong. Warga bahkan orang tua murid ikut menurunkan material, membantu pembersihan, bahkan menjaga keamanan selama proses pembangunan.
Suasana SD Negeri Jatipadang 05 Pagi, Jakarta Selatan, yang tengah direvitalisasi, Rabu (29/10/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana SD Negeri Jatipadang 05 Pagi, Jakarta Selatan, yang tengah direvitalisasi, Rabu (29/10/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
“Mereka tuh antusias foto-foto before and after. mulai dari bantuin, ‘Apa, Bu, yang bisa kita bantu?’ Itu paling berkesan karena mereka bela-belain hari libur pun datang buat foto gitu loh,” kenang Anisa dengan tawa kecil.
“Terus mereka kayak puing-puing bantuin membersihkan segala macam gitu. Benar-benar kerja sama dengan orang tua gitu, ya. Terus kami kan walaupun sedang di-renov kan kebersihan sekolah juga harus tetap dijaga, ya. Jadi yang namanya sampah-sampah daun segala macam tetap kita kerja sama gitu untuk dibersihkan,” sambungnya.
Menurutnya, cara kerja seperti ini membuat proses lebih transparan dan membawa manfaat langsung ke masyarakat.
“Karena dengan melibatkan warga sekitar kan artinya juga membuka lapangan pekerjaan, ya. Terus juga lebih transparan istilahnya,” tambahnya.
Kini, pembangunan telah mencapai sekitar 30 persen dan ditargetkan rampung pada akhir November 2025.

Penantian Panjang yang Akhirnya Terjawab

Bertahun-tahun sebelumnya, sekolah ini sebenarnya sudah masuk daftar perbaikan. Namun, pandemi Covid-19 mengubah segalanya. Anggaran pembangunan dialihkan ke sektor kesehatan, dan SDN Jatipadang 05 Pagi kembali harus menunggu.
“Jadi terus terang aja kami tidak mengajukan, tapi ada yang mengajukan. Jadi sesuatu yang wajib kami syukuri,” tutur Anisa penuh syukur.
Kepala Sekolah SDN Jatipadang 05 Pagi, Anisa Rizki Kurnia, saat ditemui di SDN Jatipadang 05 Pagi, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (29/10). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Sekolah SDN Jatipadang 05 Pagi, Anisa Rizki Kurnia, saat ditemui di SDN Jatipadang 05 Pagi, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (29/10). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
Mendapat kabar bahwa sekolahnya menjadi salah satu penerima program revitalisasi dari Kemendikdasmen, Anisa mengaku sempat terharu.
“Saya merasa Allah menjawab doa kami lewat jalan yang tidak disangka-sangka,” katanya.
Bagi Anisa, revitalisasi bukan sekadar memperbaiki bangunan, tapi menumbuhkan harapan baru. Ia ingin siswa-siswanya bisa belajar di ruang yang nyaman tanpa rasa takut.
“Harapannya dengan revitalisasi sekolah kami ini, memotivasi anak-anak untuk selalu giat belajar dan mensyukuri apa yang diberikan untuk sekolah kita dan dari sekolah yang aman, nyaman, menyenangkan gitu, ya,” kata Anisa.
“Dengan kondisi yang bagus, bisa memacu prestasi mereka baik akademik maupun non-akademik tentunya, ya. Karena dari kelas yang nyaman menghasilkan anak-anak yang luar biasa, itu menurut saya gitu,” sambungnya mantap.
Di tengah proses pembangunan, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Siswa kini belajar dengan sistem shift, sebagian pagi, sebagian siang. Meski begitu, semangat mereka tak surut.
“Anak-anak tuh malah semangat, karena katanya nanti sekolahnya bagus, kayak baru,” tutur Anisa tersenyum.

Membangun Bangsa Dimulai dari Sekolah

Revitalisasi SDN Jatipadang 05 Pagi menjadi bukti bahwa pemerataan kualitas pendidikan tidak hanya tentang kurikulum dan guru, tetapi juga soal lingkungan belajar yang aman dan layak.
Program revitalisasi ini merupakan bagian dari prioritas nasional yang dijalankan oleh Kemendikdasmen di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto. Sepanjang 2025, pemerintah menargetkan lebih dari 16 ribu satuan pendidikan direnovasi dan direvitalisasi di seluruh Indonesia.
Suasana SD Negeri Jatipadang 05 Pagi, Jakarta Selatan, yang tengah direvitalisasi, Rabu (29/10/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana SD Negeri Jatipadang 05 Pagi, Jakarta Selatan, yang tengah direvitalisasi, Rabu (29/10/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
“Tahun ini sebagai program prioritas Bapak Presiden, kami melakukan renovasi dan revitalisasi untuk lebih dari 16 ribu satuan pendidikan. Awalnya direncanakan untuk 10.440,” ujar Mendikdasmen Abdul Mu’ti, di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Jumat (12/9).
“Tapi dengan skema swakelola, Alhamdulillah berdasarkan laporan yang kami terima, lebih dari 15-16 ribu satuan pendidikan direnovasi pada tahun ini,” tambah dia.
Suasana SD Negeri Jatipadang 05 Pagi, Jakarta Selatan, yang tengah direvitalisasi, Rabu (29/10/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana SD Negeri Jatipadang 05 Pagi, Jakarta Selatan, yang tengah direvitalisasi, Rabu (29/10/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
Langkah ini diharapkan menjadi dorongan nyata untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih merata dan aman bagi seluruh anak Indonesia.
Kini, setiap tembok baru yang berdiri di SDN Jatipadang 05 Pagi bukan sekadar dinding beton, melainkan simbol dari kerja bersama, harapan, dan cinta terhadap pendidikan. Dari sekolah sederhana di sudut Jakarta Selatan, mimpi besar tentang masa depan bangsa itu sedang dibangun kembali.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.