 
            Ringkasan Berita:
- Ditangkap bersama istri, sebulan setelah umumkan kelahiran anak kedua.
- Sahabat lintas iman Habib Jafar kecewa, tapi tetap ingin mendampingi.
- “Tobat lo, Nad!” jadi seruan publik soal tanggung jawab figur publik.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Musisi dan aktor Onadio Leonardo alias Onad ditangkap polisi atas dugaan penyalahgunaan narkoba di kawasan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Rabu malam, 29 Oktober 2025.
Ia diamankan bersama istrinya, Beby Prisillia, dalam pengembangan kasus dari tersangka lain yang lebih dulu ditangkap di Sunter, Jakarta Utara.
Polisi menyita sisa ganja dan perlengkapan pemakaian.
Dugaan penggunaan ekstasi juga muncul, meski barangnya disebut telah habis.
Hingga kini, Onad dan Beby masih berstatus terperiksa dan menunggu hasil tes urine serta pemeriksaan lanjutan.
Penangkapan ini terjadi sebulan setelah Onad dan Beby menyambut kelahiran anak kedua mereka.
Pada 8 September 2025, Onad mengunggah foto bersama Beby dan bayi perempuan mereka yang baru lahir.
Dalam caption-nya, ia menulis singkat namun penuh makna:
“– JANEERA DELUCA LEONARDO WAGE –”
Unggahan itu dibanjiri ucapan selamat dari rekan artis dan penggemar.
Namun dua bulan kemudian, kabar penangkapan Onad dan Beby membuat publik terkejut dan mempertanyakan konsistensi perubahan yang pernah ia janjikan.
Di tengah sorotan hukum dan media, suara reflektif datang dari sahabat dekat Onad, pendakwah Habib Husein Jafar atau dikenal Habib Jafar.
Lewat unggahan Instagram Story di akun @husein_hadar, ia menyampaikan kekecewaan sekaligus harapan:
“Membaca kabar tentang Onad, gue kaget, kecewa, sedih, dan prihatin. Onad adalah saudara gue sebagai sesama manusia meski kami berbeda dalam agama,” tulis Habib Jafar.
Habib Jafar dan Onad dikenal publik sebagai simbol persahabatan lintas iman.
Keduanya kerap tampil bersama di podcast dan diskusi publik, membahas spiritualitas, toleransi, dan kehidupan.
“Justru dengan modal itu, kami selama ini berjuang bersama untuk toleransi di Indonesia. Dan itulah Onad yang gue kenal: baik dan toleran.”
Namun, Habib Jafar menegaskan bahwa tidak ada ruang kompromi terhadap narkoba.
“Tapi tak ada toleransi untuk narkoba. Narkoba bukan hanya menyalahi hukum negara, tapi hukum semua agama dan logika akal sehat,” lanjut Habib Jafar.
 
Onad pernah menyatakan ingin berubah dan meninggalkan masa lalu kelam.
Momen kelahiran anak kedua sempat dianggap publik sebagai titik balik.
Namun, penangkapan ini menjadi ujian nyata atas janji tersebut.
Habib Jafar menyampaikan bahwa dukungan bukan berarti pembenaran:
“Gue berdoa dan berusaha untuk hadir, dan membantu Onad untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya, terlepas dari narkoba, dan bangkit menebar kebaikan,” tulis Habib Jafar.
“Kita benci narkoba. Karena itu, gue ingin saudara gue, Onad, lepas dari narkoba. Gue juga berharap ini menjadi pelajaran besar untuk Onad dan kita,” lanjutnya.
Unggahan itu ditutup dengan kalimat yang kini menjadi kutipan utama di berbagai kanal media sosial:
“Titip salam untuk Onad. Semoga dia sadar, jera, dan berubah. Tobat lo, Nad!”
Semua orang bisa salah. Tapi yang penting adalah berani mengakui, bertanggung jawab, dan berubah jadi lebih baik. Semoga ini jadi titik balik buat Onad—bukan akhir, tapi awal untuk benar-benar tobat.