TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Sejumlah petugas tampak sedang mewadahi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ruang Pengemasan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Margadana 2 yang beralamat di Jalan Abdul Syukur, Kota Tegal, Senin (3/11/2025).
Mereka memakai alat pelindung diri (APD) wajib saat di dapur MBG, mulai dari sarung tangan plastik, celemek, masker, hingga sarung rambut.
Menu MBG yang mereka wadahi adalah bakmi goreng bakso, sup berisi wortel buncis bakso dan ayam suwir, fuyunghai telur, saus asam manis, tahu kriwil kremes, dan buah naga.
Ahli gizi SPPG Margadana 2, Yuni Rahmawati mengatakan, respon pelajar di wilayah sasaran dapur MBG-nya sangat baik.
Mereka sampai mengirimkan surat-surat, isinya ucapan terimakasih, menyampaikan enak banget, memberi nilai 9-10, hingga request.
"Kalau untuk request banyak yang minta ayam geprek, ayam krispi, dan pada suka ayam kalasan," katanya.
Menurut Yuni, usulan dari pelajar tetap didengarkan tapi dengan mempertimbangkan nilai gizi.
Tetapi untuk makanan siap saji seperti burger sudah tidak diperbolehkan lagi oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Pihaknya tetap mempertimbangkan nilai gizi, dalam satu menu ada lauk hewani ayam, ikan dan telur, terus ada lauk nabatinya tempe, tahu dan kacang-kacangan serta sayur dan buah.
"Dua kali seminggu kami memberikan susu. Untuk menu favorit ada ayam geprek dan kalasan, untuk sayurnya suka sayur pakcoy," ungkapnya.
Kepala SPPG Margadana 2, M Syarifudin Bawadi mengatakan, pelaksanaan distribusi menu dapur MBG Margadana 2 berjalan lancar dalam dua bulan terakhir.
Pihaknya juga memastikan higiene sanitasi makanan terpenuhi dengan baik, petugas masuk ruangan harus cuci tangan kemudian ADP dipakai lengkap.
"Alhamdulillah lancar, di sini kami menyediakan porsi 3.000 MBG. Kami menyediakan menu yang variatif dan disukai oleh anak-anak," ujarnya.
Syarifudin mengatakan, menunya tiap hari berganti-ganti.
Dia pun memastikan pengawasan terhadap bahan makanan, dari awal barang masuk ada pengecekan.
"Kualitas makanannya kita cek sebelum dipolah. Sampai hari ini semua berjalan lancar," ungkapnya.
Sementara, mitra SPPG Margadana 2, Obbi Kuntoro mengungkapkan, pihaknya akan memastikan paket MBG yang diterima oleh sebanyak 3.796 siswa ini benar-benar bergizi dan aman.
Dia sudah menerapkan SOP untuk mencegah makanan tidak layak konsumsi atau menghindari keracunan.
Seperti menjaga kehigenisan dapur, menerapkan sanitasi, dan setelah proses masak ada tester.
"Kami selalu memberikan arahan dan imbauan agar relawan dan karyawan di SPPG ini berhati-hati terhadap makanan yang akan diberikan kepada siswa," ungkapnya. (*)