Pemprov Jateng Fokus Program Pertanian dan Peternakan untuk Anak, 6 Daerah Ini Jadi Sasaran
M Zainal Arifin November 03, 2025 04:30 PM

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama ChildFund Internasional tanda tangani rencana kerja tahunan (RKT) program anak dan remaja di enam Kabupaten/Kota.

Program itu mencakup Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Boyolali, Banyumas, Wonogiri, dan Cilacap.

Beberapa program yang digarap di antaranya perlindungan anak dari perundungan/bullying, penggunaan internet ramah anak. 

Kemudian sektor pertanian ada Green Economy Recovery yang mengajak anak dan remaja untuk kembali pada profesi di dunia pertanian dan peternakan.

"RKT 2026 ke depan itu adalah masalah perlindungan anak-anak, dan keamanan menggunakan internet/ bermedia sosial dan sebagainya."

"Ada bullying terjadi tidak secara fisik tapi juga di internet. Tentu saja juga yang harus kita hadapi bersama," ujar Sekda Jateng, Sumarno usai penandatanganan, Senin (3/11/2025).

Sumarno mengapresiasi program Green Economy Recovery, karena  mensosialisasikan potensi pertanian dan peternakan untuk anak dan remaja.

Hal itu akan berdampak langsung pada masyarakat di desa setempat. Program tersebut akan dimulai dari Kabupaten Boyolali. 

"Ini juga sama dengan program yang kita lakukan menjadikan Jawa Tengah sebagai wilayah penampung pangan," tuturnya.

Menurutnya, ada tiga tantangan menjadikan wilayah sebagai penumpu pangan di antaranya keluasan lahan, sumber daya air, dan potensi manusia pada bidang pertanian/peternakan.

"Program ini relevan mendorong anak-anak dan remaja untuk bisa kembali mencintai profesi di dunia pertanian," tuturnya.

Resource Mobilization and Partnership Manager ChildFund International Indonesia, Rudy Sukanto menerangkan Program Perlindungan Anak, Internet Aman, hingga Green Economy Recovery diharapkan mampu menjangkau 5.000-10.000 orang. 

Di antaranya anak-anak yang terdampak langsung, hingga guru-guru, para orang tua, dan masyarakat sekitar.

Menurutnya, secara spesifik ChildFund, memilah kelompok anak. Pertama dari usia 0-6 akan fokus tentang parenting, PAUD dan lain-lain.

Kedua, pada usia 7-14 tahun dikenalkan dengan pendidikan dasar, keterampilan, pembelajaran sosial emosional atau social emotional learning (SEL). 

"Nah, yang program di pertanian itu pada usia 15-24 tahun. Kami masuk melalui kelompok-kelompok pemuda yang ada di  pedesaan, seperti Karang Taruna, dan lainnya," tuturnya.

Ia menuturkan program Green Economy  Recovery, diharapkan agar anak-anak mencintai kembali sektor pertanian/peternakan. 

Ke depan pihaknya akan melibatkan pelibatan lintas sektor. 

"Termasuk dinas pertanian, dan dinas sosial di kabupaten/kota, organisasi seperti Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata (YKKS), Yayasan Keluarga Sejahtera Boyolali (YKSB), serta para orang tua," tandasnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.