Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar meminta jajarannya beserta warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana banjir di musim penghujan saat ini.
"Segera laporkan, koordinasikan, dan bantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan," kata Anwar saat memimpin apel pagi di halaman Kantor Kecamatan Pancoran Jakarta, Senin.
Anwar mengatakan saat ini semua pihak harus tetap waspada dengan peningkatan curah hujan, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta cuaca ekstrem lainnya yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan.
Dia juga memerintahkan para satuan pelaksana (satpel), seperti Satpel Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) dan Satpel Sumber Daya Air (SDA) yang ada di setiap kecamatan untuk sigap sedini mungkin dalam mengantisipasi segala kemungkinan akibat cuaca saat ini.
"Walaupun kejadian seperti pohon tumbang dan lainnya di luar dugaan kita, namun kita harus sedini mungkin mengantisipasinya. Kerja sama yang baik dibutuhkan dalam hal ini," ucapnya.
Anwar menambahkan, apel pagi ini juga bertujuan meningkatkan kedisiplinan para Aparatur Sipil Negara (ASN) serta tanggung jawab yang telah diberikan negara untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal dan penuh ikhlas.
"Tingkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan memberikan pelayanan yang baik dan solutif dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku," ucapnya.
Kemudian, dia juga meminta agar pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan untuk meningkatkan disiplin kerja, memahami dan menaati peraturan, serta menjaga perilaku baik kepada warga, pimpinan maupun rekan kerja.
"Saya ingatkan bahwa jika ada permasalahan atau kendala yang ditemui dalam pelaksanaan tugas hendaknya melaporkan kepada atasan langsung," ucapnya.
Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan membuat turap sepanjang 40 meter untuk menangani tanggul Baswedan, Jati Padang, Pasar Minggu, yang jebol akibat curah hujan tinggi.
Sebelumnya, sebanyak 35 petugas gabungan menambal sementara tembok tanggul Baswedan yang jebol dengan menggunakan karung berisi pasir.
Genangan yang terjadi di sejumlah Jati Padang disebabkan curah hujan tinggi dan meluapnya Kali Mampang pada Kamis (30/10) sore sekitar pukul 15.06 WIB.
Selain luapan kali, tembok jebol di Jalan Jati Padang III juga memicu terjadinya genangan berkisar 40 sentimeter (cm). Ada 190 jiwa yang menjadi penyintas genangan di Kelurahan Jati Padang.







