TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Semarang bersama Politeknik Bumi Akpelni (PBA) Semarang menggelar Diklat Port Clearance di Hotel Siliwangi Semarang, 4–6 November 2025.
Kegiatan bertema "Menyiapkan SDM yang Handal untuk Menghadapi Kemajuan IPTEK dan Teknologi AI (Artificial Intelligence) Menyongsong Indonesia Emas 2045" ini diikuti oleh 63 taruna Program Studi Manajemen Pelabuhan dan Logistik Maritim Transportasi Laut PBA Semarang.
Diklat yang juga menjadi bagian dari kegiatan akademik kampus tersebut diselenggarakan rutin setiap tahun oleh INSA Semarang bekerja sama dengan institusi maritim di Kota Semarang. Tahun ini, kegiatan tersebut menjadi penting karena menjadi bekal bagi para taruna yang akan menjalani praktik darat pada awal tahun 2026 mendatang.
Ketua DPC INSA Semarang, Hari Ratmoko, menjelaskan bahwa pelatihan port clearance bertujuan untuk memperbarui pengetahuan para taruna mengenai pengurusan kedatangan dan keberangkatan kapal, baik dari sisi regulasi maupun praktik lapangan.
"Melalui kegiatan ini, peserta bisa memahami dasar kerja secara teori dan praktik di lapangan. INSA juga memberikan ruang bagi para taruna untuk magang di perusahaan pelayaran, khususnya di Semarang, agar mereka siap mengaplikasikan ilmunya di dunia pelabuhan," ujarnya.
Hari menambahkan, kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber dari instansi pelabuhan seperti KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan), Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Pelindo baik itu Tanjung Mas atau Terminal Peti Kemas, Bea Cukai sebagai custom clearancenya, Karantina terkait dengan kesehatan dan barang bawaan, Imigrasi terkait dengan kru kapal dan awak kapal yang datang dan pergi dari Tanjung Mas, serta agen-agen pelayaran di Semarang.
Menurutnya, kolaborasi lintas instansi ini penting karena regulasi dunia pelabuhan terus berubah seiring perkembangan jenis kapal, komoditas, serta aktivitas ekspor-impor.
"Dulu pelabuhan di Jawa Tengah banyak menangani tekstil, tapi sekarang juga ramai produk manufaktur seperti elektronik, ban, dan mesin dari kawasan industri Kendal, Sayung, Batang, dan lain-lainnya," terangnya.
Hari menambahkan, INSA Semarang juga membuka peluang kerja sama serupa dengan berbagai kampus maritim di Kota Semarang seperti PIP, AMNI, dan perguruan tinggi vokasi lainnya.
"Kami ingin menggandeng lebih banyak lembaga pendidikan agar taruna memiliki wawasan baru tentang dunia pelabuhan dan siap bersaing di sektor maritim nasional," katanya.
Sementara itu, Wakil Direktur III Politeknik Bumi Akpelni Semarang, Agus Pamungkas Rismilia Putra, berpesan agar para peserta memanfaatkan pelatihan ini dengan sungguh-sungguh.
"Kami berharap kalian mampu dan mau menjalankan tugas dengan sempurna, tidak setengah-setengah. Ikuti setiap arahan dari para praktisi agar nanti saat praktik di lapangan bisa benar-benar siap," pesannya.
Melalui pelatihan ini, PBA dan INSA berharap dapat mencetak sumber daya manusia maritim yang kompeten, adaptif terhadap kemajuan teknologi, dan siap berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. (*)