Menko Zulhas Apresiasi Turunnya Harga Pupuk Subsidi dari Presiden Prabowo dan Pupuk Indonesia
Content Writer November 05, 2025 05:33 PM

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan apresiasi kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) atas penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi yang telah diterapkan di kios-kios seluruh Indonesia. Ia juga memastikan ketersediaan pupuk juga cukup sesuai dengan regulasi.

Hal ini disampaikan Menko Zulhas saat mengunjungi kios UD Jaya Mandiri, di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (5/11/2025). Sebelumnya, ia juga memantau penerapan HET pupuk bersubsidi terbaru di sejumlah kios seperti di Jombang (Jawa Timur) dan Kulon Progo (Daerah Istimewa Yogyakarta).

"Semua pupuk bersubsidi melalui Pupuk Indonesia didiskon hingga 20 persen. Terima kasih kepada Pak Presiden Prabowo, dan terima kasih Pupuk Indonesia," ujar Menko Zulhas.

Dalam kunjungan tersebut, Menko Zulhas juga berdialog dengan para petani yang menebus pupuk di kios UD Jaya Mandiri terkait ketersediaan pupuk bersubsidi di sana, dan dijawab cukup oleh petani. Pertanyaan yang sama juga kembali disampaikan kepada para petani lain yang hadir, jawabannya pun serentak sama.

"Sebelum masa tanam apakah pupuk sudah ada?" tanya Menko Zulhas, dan dijawab ada oleh semua petani. "Sudah tidak telat, dapat diskon lagi sekarang," katanya.

Lebih lanjut Menko Zulhas menjelaskan, pendistribusian pupuk yang tepat waktu ini berdampak positif pada peningkatan produktivitas padi. 

"Kalau produksinya naik pendapatan petani juga naik. Apalagi saat ini harga gabah juga naik menjadi Rp6.500 per kilogram, bahkan ada yang lebih. Dulu Rp6.000 kilogram ke bawah," jelas Menko Zulhas.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi menyampaikan bahwa kebijakan penurunan HET pupuk bersubsidi merupakan langkah strategis pemerintah yang sangat berpihak kepada petani, sekaligus mendorong efisiensi distribusi dan transparansi tata kelola pupuk nasional. 

“Kami berterima kasih atas kepercayaan Pemerintah kepada Pupuk Indonesia untuk mengimplementasikan kebijakan ini di lapangan. Dengan harga pupuk yang lebih terjangkau dan pasokan yang terjamin, kami ingin mendukung peningkatan produktivitas petani secara berkelanjutan,” ujar Rahmad Pribadi.

Siapkan 157 Ton Lebih Pupuk Bersubsidi di Jatim

Lebih lanjut, Direktur Keuangan PT Pupuk Indonesia (Persero), Wono Budi Tjahyono menyampaikan, ketersediaan pupuk subsidi sesuai regulasi ini tidak lepas dari sejumlah perbaikan tata kelola yang dilakukan oleh Pemerintah.

Untuk mendukung HET terbaru, lanjut Wono, Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk bersubsidi Jawa Timur (Jatim) sebesar 157.334 ton. Stok per tanggal 3 November 2025 ini lebih banyak dibandingkan ketentuan minimum yang diatur Pemerintah, atau 147 persen dari syarat minimal sebesar 107.093 ton. Rinciannya pupuk Urea sebanyak 51.323 ton, kemudian pupuk NPK 96.872 ton, NPK Kakao 82 ton, organik 5.468 ton, dan stok pupuk ZA 3.588 ton.

Khusus di Kabupaten Bondowoso, ketersediaan pupuk bersubsidi juga telah disiapkan Pupuk Indonesia di atas ketentuan minimum Pemerintah. Totalnya mencapai 5.067 ton, atau 173 persen dari syarat minimal stok sebesar 2.922 ton. Stok tersebut terdiri dari pupuk Urea 924 ton, NPK 3.928 ton, organik 92 ton, dan pupuk ZA 123 ton.

Untuk mendukung kelancaran distribusi pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia menyiapkan sejumlah fasilitas di Jawa Timur. Antara lain 5.285 Penerima Pupuk pada Titik Serah (PPTS) atu kios, 187 Pelaku Usaha Distribusi (PUD), 64 Gudang Lini III, dan 63 petugas lapangan. 

Khusus di Bondowoso, Pupuk Indonesia memiliki fasilitas 302 PPTS, 11 PUD, 2 Gudang Lini III, dan 3 petugas lapangan yang membantu kelancaran distribusi pupuk bersubsidi.

Dikatakan Wono, tahun 2025 ini Pemerintah telah banyak melakukan perubahan terhadap tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi untuk memberikan kemudahan akses petani, mulai dari penyederhanaan regulasi hingga penurunan HET. 

Realisasinya pun makin optimal, dimana penyerapan pupuk bersubsidi di Jawa Timur hingga 4 November 2025 mencapai 1.554.750 ton atau 75,7 persen dari alokasi sebesar 2.053.650 ton.

Untuk penebusan petani di Bondowoso, rata-rata atau persentasenya lebih tinggi dibandingkan dengan penyerapan di tingkat Jawa Timur. Adapun realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Bondowoso pada periode yang sama mencapai 46.928 ton atau 82,8 persen dari alokasi sebesar 55.882 ton.

"Pupuk Indonesia siap menyalurkan pupuk bersubsidi dengan optimal dan sesuai dengan amanah Pemerintah. Ini sekaligus menjadi bentuk dukungan kami dalam mewujudkan swasembada pangan nasional sesuai dengan visi Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto dalam Asta Cita," tutup Wono.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.