Mencoba Moge Royal Enfield Classic 650 Baru, Begini Rasa Berkendaranya
kumparanOTO November 06, 2025 04:40 PM
Setelah resmi diperkenalkan beberapa waktu lalu, awak kumparan diberi kesempatan untuk mencoba langsung motor Royal Enfield Classic 650. Rutenya tak terlalu kompleks, lantaran berfokus pada sensasi awal berkendaranya.
Nilai utama yang ditawarkan Royal Enfield Classic 650 ditujukan bagi mereka yang ingin jantung mekanis dengan kubikasi lebih besar, tetapi tetap mempertahankan desain dari lini klasik pabrikan. Secara desain, model ini tak ubahnya dengan versi bermesin 350 cc.
Sebelum memulai perjalanan, ada baiknya coba bahas ergonomi berkendara dari Classic 650 ini. Saya memiliki postur badan yang cukup jangkung, dengan tinggi 173 cm tidak sulit menemukan posisi berkendara yang ideal.
Kaki masih menapak sempurna di atas permukaan jalan, didukung dengan lebar jok yang pas dan empuk. Kemudian sudut kemudi juga cukup baik, tak membuat bukaan kedua tangan terlalu lebar dan dada membusung tegap.
Mencoba motor Royal Enfield Classic 650 terbaru. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mencoba motor Royal Enfield Classic 650 terbaru. Foto: Sena Pratama/kumparan
Hanya dengan melihatnya, Classic 650 ini sebenarnya memiliki dimensi yang cukup bongsor khas motor gede (moge). Punya panjang 2.318 mm, lebar 892 mm, tinggi 1.137 mm, dan jarak sumbu roda membentang 1.475 mm.
Nyatanya tak membuat saya kesulitan untuk menalukkan ukurannya ini, apalagi ketika sudah diajak berkendara. Langsung saja mulai menyalakan mesin yang punya keluaran tenaga 47 dk di 7.250 rpm dan torsi 52,3 Nm di 5.650 rpm ini.
Suara deru yang halus nan merdu langsung disambut telinga saya. Maklum, konfigurasi sumber tenaganya ini menggunakan dua silinder dan unit yang saya pakai kebetulan juga menggunakan knalpot dengan suara cukup menggelegar. Mengasyikan.
Urusan getaran mesin sebenarnya masih terasa, tetapi menurut saya justru menjadi ciri khas membawa motor-motor Royal Enfield ini.
Media test ride Royal Enfield Classic 650. Foto: Dok. Royal Enfield
zoom-in-whitePerbesar
Media test ride Royal Enfield Classic 650. Foto: Dok. Royal Enfield
Masuk ke gigi satu, perpindahan transmisi cukup halus dan mudah. Tuas gas dipuntir, tenaga dan torsi mampu disalurkan ke roda belakang secara gradual sehingga minim gejala hentak, sangat enak untuk cruising santai.
Berkendara di area hunian Summarecon Bogor menuju kawasan Bukit Pelangi, tentunya bukan perkara susah buat Classic 650 ini. Semua tanjakan dapat dilahap dengan baik, bobot 243 kilogram tak menghalangi saya untuk dapat bermanuver lincah.
Sudut siku lengan dan kaki yang menurut saya pas, harusnya tak membuat berkendara dengan Classic 650 ini menjadi cepat lelah dalam durasi berkelana yang lama. Bantingan suspensi juga terbilang sangat baik, tuas rem dan kopling juga sama enaknya.
Belum lagi, Classic 650 ini telah disematkan beberapa fitur kekinian. Sebut saja lampu LED, adanya panel meter dengan fungsi Royal Enfield Tripper untuk menampilkan arah navigasi peta digital melalui aplikasi di gawai pemilik, hingga rem ABS dua kanal.
Kala diluncurkan pada Juli lalu, Royal Enfield Classic 650 ini dilepas dengan banderol mulai Rp 230 jutaan hingga Rp 244 jutaan. Tersedia pilihan warna Vallam Red dan Bruntingthorpe Blue, dan Black Chrome. Berikut detailnya.
Mencoba motor Royal Enfield Classic 650 terbaru. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mencoba motor Royal Enfield Classic 650 terbaru. Foto: Sena Pratama/kumparan

Harga Royal Enfield Classic 650

  • Royal Enfield Classic 650 Vallam Red Rp 236,1 juta
  • Royal Enfield Classic 650 Bruntingthorpe Blue Rp 236,1 juta
  • Royal Enfield Classic 650 Teal Rp 239,8 juta
  • Royal Enfield Classic 650 Black Chrome Rp 244,8 juta.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.