BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Koperasi Merah Putih yang berada di Desa Batu Hapu, Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, kini telah resmi terbentuk dan mengantongi legalitas.
Ketua Koperasi Merah Putih Desa Batu Hapu, Rudi Dedi Saputra, saat dihubungi Sabtu (8/11/2025), mengungkapkan bahwa koperasi tersebut saat ini belum mulai beroperasi karena masih menunggu pencairan modal usaha pada tahun 2026 mendatang.
“Rencana pencairan modalnya tahun depan. Modal usaha berasal dari pinjaman perbankan dengan plafon anggaran mencapai Rp 3 miliar,” jelas Rudi.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa koperasi ini akan bergerak di bidang usaha pangkalan gas elpiji dan sembako, sebagai langkah awal pengembangan ekonomi anggota dan masyarakat sekitar.
“Rencana usahanya membuka pangkalan gas elpiji dan sembako. Kalau nanti berjalan lancar, akan dikembangkan lagi,” ujarnya.
Meski belum beroperasi, pihaknya tetap berkomitmen menjalankan kewajiban organisasi sesuai aturan koperasi.
“Kalau sampai tahun depan belum juga cair, kami tetap akan menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT). Minimal untuk membahas rencana usaha dan langkah ke depan,” katanya.
Rudi menambahkan, saat ini koperasi belum menerapkan sistem iuran anggota sebelum ada kejelasan modal usaha.
“Belum ada iuran karena kami masih menunggu kepastian modal. Setelah itu baru dibahas bersama anggota,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Tapin, Lenny Liestiasari, menjelaskan bahwa Tapin telah memiliki 135 Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP), namun seluruhnya belum operasional karena terkendala modal usaha.
“Saat ini masih dalam tahap pendataan dan inventarisasi potensi desa yang bisa dikembangkan agar KDKMP-nya bisa segera berjalan,” kata Lenny.
Menurutnya, pendataan dilakukan oleh pendamping koperasi dan pendamping desa.
“Baru pendataan lahan yang dilakukan sebagai langkah awal. Nanti bertahap setelah pendamping desa mendapatkan pembekalan,” terangnya.
Pemerintah daerah berharap, setelah proses pemetaan dan pembekalan pendamping selesai, KDKMP bisa segera beroperasi sebagai penggerak ekonomi produktif di tingkat desa. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)