Ringkasan Berita:
- Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebut banyak korban ledakan di SMAN 72 Jakarta mengalami gangguan pendengaran (hearing loss), meski masih bisa diajak berkomunikasi.
- Sebanyak 29 korban masih dirawat di RS Yarsi dan RS Islam Jakarta, sementara 67 orang lainnya telah dipulangkan dalam kondisi membaik.
- Ledakan terjadi pada Jumat (7/11) pukul 12.15 di area masjid SMAN 72 Kelapa Gading saat salat Jumat berlangsung.
TRIBUNJATENG.COM - Menteri Sosial, Saifullah Yusuf mengatakan, korban ledakan SMAN 72 Jakarta banyak yang mengalami gangguan pendengaran.
Hal ini disampaikan oleh Gus Ipul, sapaan akrabnya, saat menyambangi para korban yang dirawat di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11).
"Yang ada di sini tadi yang sudah ada di kamar perawatan memang rata-rata keluhannya adalah (sakit) telinga," kata Gus Ipul.
Meskipun mengalami gangguan pendengaran, Gus Ipul menyebut para korban masih bisa berkomunikasi saat ditanyakan.
"Tetapi bisa diajak dialog, bisa diajak dialog dan mudah-mudahan lah bisa pulih," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, ledakan terjadi di area SMAN 72 Kelapa Gading, pada Jumat (7/11) pukul 12.15.
Ledakan itu terjadi saat berlangsungnya salat jumat di masjid yang berada di area sekolah.
Belum diketahui secara pasti penyebab ledakan itu.
Dari jumlah tersebut, 29 orang masih dirawat di rumah sakit, sedangkan 67 orang lainnya telah dipulangkan dalam kondisi membaik.
Para korban antara lain dirawat di RS Islam Jakarta dan RS Yarsi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Medis RS Yarsi, Muhammadi mengatakan, para korban sempat mengalami istilah hearing loss atau pengurangan kemampuan pendengaran saat pertama kali dibawa ke RS.
Para korban yang mengalami gangguan pendengaran ini akan didiagnosis lebih lanjut oleh dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).
"Itu akan di-review nanti untuk melihat seberapa berat kondisi gangguan pendengarannya," ucap dia.
Namun, dia memastikan, meski terjadi penurunan kemampuan pendengaran, para korban tidak sampai menjadi tuna rungu.
"Secara umum jatuh ke tuna rungu rasanya nggak ya," tutur dia. (kps/Tribunnews)