Jakarta (ANTARA) - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini menegaskan bahwa persoalan kesehatan sejak awal telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dakwah Muhammadiyah dan Aisyiyah.
"Kesehatan adalah bagian dari dakwah yang dicetuskan oleh KH Ahmad Dahlan. Dakwah kesehatan ini tumbuh dari akar rumput dan menjadi kekuatan sosial bagi Aisyiyah untuk membangun warga bangsa yang kuat, sehat, dan berdaya," kata Siti Noordjannah Djohantini dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Majelis Kesehatan Aisyiyah Batch 7 di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu.
Noordjannah menegaskan transformasi kesehatan yang berkeadilan menjadi kunci penting dalam menjawab tantangan zaman.
Aisyiyah, lanjutnya, terus berkomitmen memperjuangkan keadilan dalam akses layanan kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan dan anak.
"Aisyiyah memandang penting keadilan dalam pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, kita perlu terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Kesehatan, agar upaya dakwah kesehatan semakin luas manfaatnya," ujarnya.
Noordjannah menyebut berbagai inisiatif di daerah menunjukkan bahwa dakwah kesehatan Aisyiyah telah menjadi gerakan sosial yang konkret, berpihak pada masyarakat kecil, dan memperkuat semangat gotong royong untuk kemandirian kesehatan umat.
"Konsolidasi ini menjadi momentum memperkuat dakwah kesehatan Aisyiyah dan membangun kolaborasi yang lebih kuat dengan pemerintah serta seluruh elemen bangsa," ucap Noordjannah.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi Muhammadiyah dan Aisyiyah yang sejak awal pendiriannya sudah menempatkan pendidikan dan kesehatan sebagai poros dakwah dan pengabdian umat.
Ia juga menekankan pentingnya pergeseran paradigma dari mengobati orang sakit menuju menjaga agar masyarakat tetap sehat.
Menkes Budi menyebut saat ini sebagian besar anggaran kesehatan nasional masih terserap untuk pelayanan kuratif di rumah sakit, padahal yang lebih penting adalah upaya promotif dan preventif.
Oleh karena itu, ia mengajak Aisyiyah dan Muhammadiyah untuk terus memperbanyak klinik-klinik kesehatan berbasis komunitas, terutama yang berfokus pada edukasi hidup sehat, pemeriksaan dini, dan pencegahan penyakit tidak menular.
"Kalau masyarakatnya sehat dan cerdas, maka Indonesia akan kuat dan maju. Muhammadiyah dan Aisyiyah telah menunjukkan jalan itu sejak lama," tutur Menkes Budi Gunadi Sadikin.







