Moskow (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan bahwa perintah Presiden Vladimir Putin untuk menyiapkan proposal terkait kelayakan dimulainya persiapan uji coba nuklir tengah digodok oleh pemerintah Rusia.

“Mengenai instruksi yang diberikan Presiden Putin pada pertemuan Dewan Keamanan tanggal 5 November, instruksi tersebut telah diterima untuk dilaksanakan dan saat ini sedang diproses,” kata Lavrov kepada wartawan, Sabtu (8/11).

Lavrov menuturkan bahwa hingga kini Rusia belum menerima penjelasan resmi melalui jalur diplomatik mengenai pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengumumkan dimulainya kembali uji coba nuklir oleh AS.

“Komentar dari para pejabat Washington yang telah beredar di publik menunjukkan bahwa mereka sendiri tidak memiliki pemahaman yang sama tentang apa yang sebenarnya dimaksud oleh presiden AS,” ujarnya.

Menurut Lavrov, masih belum jelas apakah yang dimaksud oleh Trump adalah pengujian pembawa senjata nuklir atau uji coba subkritis, yakni uji coba yang menggunakan bahan fisil seperti plutonium tanpa menimbulkan reaksi berantai nuklir yang berkelanjutan sebagaimana pada ledakan nuklir.

Sebelumnya, pada Minggu (2/11), Trump menyatakan bahwa AS perlu melakukan kembali uji coba nuklir karena negara lain juga melakukannya, dan ia tidak ingin AS tertinggal.

Trump secara khusus merujuk pada uji coba yang dilakukan oleh Rusia, Korea Utara, dan diduga juga oleh China.

Pernyataan pemimpin AS tersebut disampaikan hanya beberapa hari setelah ia mengumumkan rencana dimulainya kembali uji coba nuklir AS dengan alasan adanya dugaan aktivitas serupa oleh negara-negara nuklir lain.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti