TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Nasib pelatih Persis Solo, Peter de Roo berada di ujung tanduk. Tak sedikit pihak yang berspekulasi, pelatih asal Belanda ini akan dipecat oleh Laskar Sambernyawa.
Ya, kini nampaknya tinggal menghitung hari terkait nasib sang pelatih. Spekulasi ini bahkan semakin kencang pasca Peter de Roo tak terlihat mendampingi tim saat melawan PSIM Yogyakarta.
Jika dipecat, kira- kira siapakah sosok penggantinya?
Selain berkait nasib Peter de Roo, beberapa pihak juga sudah menyodorkan nama-nama yang dianggap cocok untuk Persis Solo.
Beberapa di antaranya ada Robert Rene Alberts hingga Bernardo Tavares yang namanya sudah tak asing lagi di sepak bola Tanah Air.
Ya, untuk pertama kalinya sejak menjadi juru taktik Persis Solo, pelatih asal Belanda Peter de Roo tak terlihat berada di pinggir lapangan saat Laskar Sambernyawa melakoni Derbi Mataram melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Manahan Surakarta pada Sabtu (8/11/2025).
Kursi Peter pada laga kali ini digantikan oleh sang asisten sekaligus caretaker Persis Solo, Titan Wulung Suryata.
Ternyata, ketidakhadiran Peter de Roo pada laga kali ini karena dirinya dinonaktifkan sebagai pelatih oleh manajemen Persis Solo.
Hal itu diungkap oleh Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona saat ditemui awak media seusai laga itu.
Peter de Roo disebut Bryan dinonaktifkan selama sebulan ke depan sembari kinerjanya dievaluasi oleh manajemen Persis Solo.
"Intinya ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan tim untuk membuat keputusan. Tapi intinya untuk saat ini Peter de Roo tidak mendampingi tim dan coach Titan akan mendampingi tim secara regulasi untuk satu bulan ke depan," ungkap Bryan.
Kembali disinggung status Peter di Persis Solo, Bryan enggan menjawab secara gamblang.
Dirinya hanya menyebut bahwa status Peter akan segera dibeberkan.
"Akan kami update setelah ada beberapa hal yang harus kami diskusikan terlebih dulu," lanjut dia.
Bryan juga menyebut bahwa di momen jeda FIFA Matchday dua pekan ke depan akan dimanfaatkan manajemen untuk melakukan evaluasi menyeluruh atas hasil buruk yang diraih Persis Solo selama 11 laga di awal musim Super League musim ini.
"Ada jeda internasional 2 pekan. Pasti ada evaluasi hal yang menyeluruh untuk tim, termasuk juga jajaran direksi baru dan manajemen sudah melakukan evaluasi termasuk soal pertimbangan beberapa kemungkinan mengisi kursi pelatih," urai dia.
"Mungkin fokusnya jeda internasional akan fokus membenahi internal tim," imbuh Bryan.
Bryan tak memungkiri hasil buruk 9 laga tanpa kemenangan menjadi pertimbangan Peter de Roo diistirahatkan sementara waktu dari kursi pelatih kepala.
"Pasti karena statusnya sebagai pelatih kepala, karena ada beberapa hal secara evaluasi manajemen menjadi pertimbangan untuk mengambil keputusan saat ini," pungkas Bryan.
Berikut ini adalah daftar kandidat pelatih yang dinilai cocok untuk menangani Persis Solo jika Peter de Roo dipecat.
Mantan pelatih Ulsan Hyundai dan Lion City Sailors ini dikenal kaya pengalaman dan pernah bekerja sama dengan Shin Tae-yong di Timnas Korea Selatan U20. Saat ini, dia berstatus bebas kontrak.
Eks pelatih Persib Bandung dan Arema FC ini memiliki jam terbang tinggi di Asia.
Setelah meninggalkan Persib, Alberts belum menangani klub mana pun, membuat peluang Persis untuk merekrutnya cukup terbuka.
Pelatih yang membawa PSM Makassar juara Liga 1 2022/2023 ini resmi mundur dari jabatannya pada Oktober 2025. Tavares dikenal disiplin dan piawai memaksimalkan pemain lokal.
Mantan juru taktik Arema FC ini punya catatan positif selama di Indonesia.
Meski kini melatih klub sepak bola wanita, Cornelli tetap menjadi kandidat potensial.
Eks pelatih Persija Jakarta dan Borussia Dortmund ini juga tersedia setelah dilepas pada 2024.
Namun gajinya yang tinggi dan kecenderungan mendatangkan pemain Eropa bisa jadi tantangan bagi Persis Solo.
Mantan pelatih Persija Jakarta yang kini menganggur setelah didepak dari klub Kuwait.
Dengan pengalaman di Asia dan Amerika Selatan, Farias bisa jadi pilihan realistis bagi manajemen.
Belum diketahui siapa yang akan menakhodai Persis Solo selanjutnya, namun tekanan dari Pasoepati dan hasil buruk di lapangan membuat keputusan ini tampaknya hanya tinggal menunggu waktu. (*)
Sumber TribunSolo.com