Fakta Baru Ledakan SMAN 72 Jakarta: Densus 88 Temukan Tujuh Peledak Dibawa Terduga Pelaku
M Zainal Arifin November 09, 2025 10:32 PM

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap fakta baru terkait ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).

Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) insiden ledakan, ditemukan tujuh peledak yang dibawa terduga pelaku.

Juru Bicara Densus 88 AKBP Mayndra Eka Wardhana, membenarkan terkait temuan tersebut.

"Benar (ada tujuh peledak)," kata AKBP Mayndra Eka Wardhana, dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (9/11/2025).

Dia mengatakan dari tujuh peledak yang dibawa terduga pelaku, empat di antaranya meledak di dua lokasi.

Sementara, tiga peledak yang tidak meledak di antaranya sudah disita oleh pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Yang meledak empat di dua lokasi. Tiga tidak meledak," ucapnya.

Meski begitu, Mayndra belum merincikan terkait jenis peledak yang membuat 96 orang terluka tersebut.

Diketahui, insiden ledakan terjadi lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) siang.

Ledakan tersebut mengakibatkan puluhan orang menjadi korban mengalami luka-luka. 

Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dan beberapa dibawa ke unit kesehatan sekolah.

Saat ini 96 orang tercatat sebagai korban, 14 orang di antaranya masih dirawat di Rumah Sakit Islam Cikini, 14 orang dirawat di RS Yarsi.

Satu orang lagi di ICU RS pertamina, sehingga total yang masih dirawat kurang lebih 29 dari 96 orang dan sisanya sudah dipulangkan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa terduga pelaku ledakan di SMA 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, telah diamankan. Pelaku diketahui merupakan siswa di sekolah tersebut.

Hal itu disampaikan Kapolri usai menghadiri rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

“Untuk terduga pelaku saat ini sudah kita dapatkan, anggota sedang melakukan pendalaman terkait dengan identitas pelaku, kemudian juga lingkungan pelaku, termasuk rumah dan hal-hal lain yang saat ini sedang kita dalami,” kata Kapolri.

"Informasi sementara masih (pelajar) dari lingkungan sekolah tersebut," lanjutnya.

Kapolri menegaskan, penyelidikan dilakukan oleh tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Densus 88 Antiteror Polri.

“Tim gabungan baik dari Polda Metro, Densus, sedang melaksanakan pendalaman. Dan nanti akan diinformasikan lebih lanjut setelah hasil pendalaman lengkap,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolri menegaskan penyidik masoh belum dapat menyimpulkan motif pelaku. Termasuk, dugaan pelaku merupakan korban bullying di sekolah tersebut.

“Motif saat ini sedang kita dalami, berbagai macam informasi akan kita kumpulkan supaya menjadi satu informasi yang bulat pada saat diinformasikan,” jelasnya. (Tribunnews)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.