TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Kekalahan Persijap Jepara dari Madura United di pekan ke-12 Super League 2025–2026 masih menyisakan kekecewaan mendalam.
Selain gagal membawa pulang poin dari Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Laskar Kalinyamat juga harus bermain dengan 9 pemain setelah dua penggawanya diganjar kartu merah.
Pelatih Persijap, Mario Lemos, memilih tak banyak berkomentar soal keputusan wasit yang menjadi sorotan dalam laga tersebut.
“Tugas saya sebagai pelatih bukan mengomentari wasit, jadi saya hanya fokus ke tim saya,” kata Lemos kepada Tribunjateng, Senin (10/11/2025).
Ia lebih memilih fokus memperbaiki permainan timnya.
“Saya belum melihat langsung insiden kartu merah itu. Kalau memang benar, saya pikir wajar karena pemain kami masih muda, belum banyak pengalaman, dan sedikit emosional saat tensi pertandingan tinggi. Nanti saya akan lihat videonya,” ujarnya.
Menurut pelatih asal Portugal itu, dua kartu merah yang diterima Persijap membuat permainan timnya menjadi sangat sulit.
Meski begitu, ia tetap mengapresiasi kerja keras para pemain yang telah berjuang hingga akhir laga.
“Pemain kami sudah berusaha maksimal. Bermain dengan 9 orang jelas tidak mudah, kami butuh waktu dan proses untuk bisa kembali fokus. Lawan juga memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dengan baik,” ungkapnya.
Lemos juga menyebut bahwa kondisi fisik beberapa pemain belum sepenuhnya prima.
Beberapa nama seperti Adzikri dan Arya baru kembali tampil sebagai starter setelah cukup lama absen.
“Ada beberapa pemain seperti Adzikri dan Arya yang sudah lama tidak tampil di starting line-up. Mereka butuh adaptasi lagi, tadi juga sempat mengalami kram dan kelelahan,” jelasnya.
Dengan hasil ini, Persijap Jepara masih tertahan di peringkat 15 klasemen sementara Super League 2025–2026 dengan raihan 8 poin dari 11 laga.
Laskar Kalinyamat kini dituntut segera bangkit dan memperbaiki mental bertanding jelang menghadapi laga berikutnya di kandang sendiri. (Ito)