Ilmuwan Temukan Manfaat Ampas Kopi Bisa Bikin Semen 30% Lebih Kuat
kumparanFOOD November 10, 2025 02:40 PM
Jika biasanya ampas kopi digunakan sebagai campuran pupuk atau produk kecantikan, maka penemuan terbaru oleh para peneliti asal Australia dan Malaysia berikut ini justru mengungkapkan manfaat paling unik dari sisa minuman pahit tersebut.
Mengutip Food and Wine, ScienceAlert baru-baru ini menyoroti sebuah penelitian oleh para insinyur Australia yang menunjukkan bahwa ampas kopi dapat membuat semen beton 30 persen lebih kuat.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Cleaner Production tersebut menjelaskan proses "pirolisis", yakni mengubah bubuk tanah menjadi bahan yang disebut "biochar", yang kaya karbon dan berpori, sehingga mudah tercampur dengan bahan lain yang digunakan dalam semen.
Proses pembuatan biochar inilah yang diadaptasi dalam penelitian semen ampas kopi tersebut. Ketika diubah menjadi "biochar" yang kaya karbon, ampas kopi membuat semen hingga 30 persen lebih kuat, sekaligus menyediakan cara yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi penambangan pasir dan emisi gas rumah kaca.
Penelitian dari Australia ini bukan satu-satunya yang pernah mengungkapkan mengenai manfaat ampas kopi bagi lingkungan ke depannya.
Ilustrasi Semen Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Semen Foto: Thinkstock
Para peneliti dari Malaysia mengembangkan gagasan pemanfaatan ampas kopi lebih lanjut, yang mana mereka menguji menggunakan berbagai jumlah ampas kopi bekas yang telah dibersihkan, dikeringkan, dan digiling halus, yang dicampur langsung ke dalam mortar semen standar, dan membiarkan sampel mengering hingga 10 minggu.
Akhirnya, tim peneliti itu menemukan bahwa campuran optimal mengandung sekitar 1,1 persen ampas kopi bekas dan mengering selama 68 hari, menghasilkan mortar yang lebih kuat 12,6 persen; dibandingkan mortar yang dibuat tanpa kopi.
Namun, tim mengamati bahwa menambahkan lebih banyak ampas kopi tidak meningkatkan kekuatan; setelah kandungan kopi mencapai sekitar 3 persen, kekuatan material pun mulai menurun.
Kendati demikian, tim peneliti mengatakan bahwa temuan mereka ini masih membutuhkan uji coba yang lebih nyata di lapangan. Mereka juga tak menutup kemungkinan kolaborasi dengan berbagai industri untuk mengembangkan penelitian ke depannya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.