Menjelang penutup tahun 2025, kabar baik kembali diterima jutaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Pemerintah memastikan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah yang datanya tercatat dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan menerima tiga jenis bantuan sosial (bansos) tambahan, di luar program reguler PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai) tahap 4 yang memang rutin disalurkan setiap tahun.
Dengan demikian, sebanyak lima bantuan berpotensi diterima KPM sekaligus, sehingga akhir tahun 2025 menjadi periode “panen bantuan sosial” untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Kebijakan penyaluran bansos tambahan ini merupakan instruksi langsung Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto sebagai bagian dari langkah menjaga ketahanan ekonomi keluarga rentan,
memastikan keberlanjutan pendidikan anak dari keluarga tidak mampu, serta meningkatkan daya beli menjelang akhir tahun.
Pemerintah menegaskan bahwa seluruh bantuan hanya diberikan kepada penerima yang datanya sudah tervalidasi di DTSEN, sehingga tepat sasaran dan sesuai kategori prioritas.
Di tengah situasi ekonomi yang masih dinamis, keputusan pemerintah menghadirkan tiga bantuan tambahan ini memberikan harapan baru bagi KPM yang membutuhkan dukungan finansial.
Dengan adanya lima bantuan dalam satu periode, besar kemungkinan saldo akhir tahun KPM meningkat signifikan, baik dalam bentuk dana tunai maupun bantuan pangan.
Tiga Bantuan Tambahan yang Mulai Disalurkan
Program Indonesia Pintar menjadi salah satu bansos tambahan yang penyalurannya dipercepat menjelang akhir tahun.
PIP termin ketiga kini telah mulai dicairkan khusus untuk anak sekolah dari keluarga KPM yang sebelumnya belum menerima pencairan.
Penerima bantuan PIP adalah:
Anak dari KPM PKH yang memiliki komponen pendidikan (SD, SMP, SMA/SMK).
Anak dari keluarga lain yang tercatat dalam SK nominasi PIP.
Besaran bantuan:
SD: Rp450.000
SMP: Rp750.000
SMA/SMK: Rp1.800.000
Pencairan dilakukan melalui rekening Simpanan Pelajar (SimPel) di Bank BRI dan Bank BNI.
Sementara itu, khusus untuk Provinsi Aceh, penyaluran dilakukan melalui Bank Syariah Indonesia (BSI).
KPM diminta memastikan nomor rekening anak aktif dan melakukan pengecekan status pencairan secara berkala.
Bantuan Langsung Tunai Sementara adalah program bansos tambahan berupa dana tunai untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dasar akhir tahun.
Program ini diberikan sekaligus untuk tiga bulan: Oktober, November, dan Desember.
Total dana diterima KPM: Rp900.000
(Rp300.000 per bulan × 3 bulan)
Penyaluran dilakukan melalui:
Bank Himbara (BRI, BNI, BTN, Mandiri) bagi pemegang KKS Merah Putih.
PT Pos Indonesia bagi KPM non-perbankan atau wilayah tertentu.
Pemerintah juga menegaskan bahwa BLTS tidak hanya menyasar penerima lama, tetapi juga kuota KPM baru sebagai pengganti penerima yang sudah tidak layak.
Tiga kategori prioritas penerima pengganti adalah:
Lansia tunggal atau penyandang disabilitas tunggal yang tinggal di rumah tidak layak huni.
Keluarga dengan rumah tidak layak huni dan memiliki daya listrik rendah 450–900 watt.
Keluarga dengan penghasilan sangat rendah, tidak bekerja atau bekerja serabutan, dan tinggal di rumah tidak layak huni.
Dengan adanya BLTS, pemerintah berharap dapat meringankan beban ekonomi keluarga menjelang akhir tahun, terutama bagi kelompok rentan dan prioritas.
Bantuan pangan menjadi salah satu program strategis yang selalu dinantikan KPM. Menjelang akhir 2025, pemerintah kembali menyalurkan bantuan beras dan minyak goreng untuk periode Oktober dan November.
KPM menerima:
Beras 20 kilogram
Minyak goreng 4 liter
Program ini disalurkan oleh Perum Bulog dengan mekanisme pengambilan langsung di titik distribusi yang telah ditentukan.
KPM akan menerima surat undangan resmi dan diwajibkan membawa identitas untuk pengambilan bantuan.
Bantuan pangan ini dinilai sangat penting untuk menjaga stabilitas konsumsi rumah tangga KPM, membantu mengurangi pengeluaran belanja kebutuhan pokok, dan menjaga ketahanan pangan keluarga berpenghasilan rendah.
Dengan disalurkannya PKH, BPNT, PIP, BLTS Rp900.000, serta paket beras dan minyak goreng, KPM berpeluang menerima bantuan dalam jumlah yang jauh lebih besar dibanding periode biasanya.
Kombinasi bantuan uang tunai, dukungan pendidikan, dan bantuan pangan membuat akhir tahun 2025 menjadi fase peningkatan kesejahteraan secara signifikan.
Pemerintah menyampaikan bahwa seluruh bansos tahun ini diarahkan agar tepat sasaran dan tepat manfaat.
Mekanisme verifikasi melalui DTSEN memastikan bahwa tidak ada duplikasi data dan semua penerima sesuai kategori yang ditentukan.
KPM juga diimbau untuk selalu berkoordinasi dengan pendamping sosial di wilayah masing-masing, memantau jadwal pencairan melalui kanal resmi, dan tidak mudah mempercayai informasi yang tidak memiliki sumber jelas