...Saya sudah berkomunikasi dengan KBRI Jepang untuk memulangkan jenazah almarhumah
Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan membantu proses pemulangan jenazah Adellia Meysa (23) Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Kampai, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, yang meninggal dunia di Kota Sakai, Prefektur Ibaraki, Jepang, pada Sabtu (8/11/2025).
“Kita turut berduka cita yang mendalam. Saya sudah mendapat informasinya dan telah meminta Kadisnakertrans untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat. Saya juga sudah berkomunikasi dengan KBRI Jepang untuk memulangkan jenazah almarhumah," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, di Bengkulu, Selasa.
Gubernur Helmi menyampaikan proses pemulangan saat ini sedang dalam tahap teknis pemberangkatan dari Jepang ke Indonesia.
Pemerintah Provinsi Bengkulu juga akan menanggung sejumlah kebutuhan selama proses pemulangan hingga pemakaman di kampung halaman Adellia Meysa.
“Insya Allah ambulans akan disiapkan dari bandara, untuk malam takziah, Pemprov akan ambil bagian. Kendala lain, Pemprov siap membantu sampai almarhumah dimakamkan,” kata Helmi.
Selain memberikan bantuan logistik, Gubernur Helmi juga menyampaikan pesan penguatan kepada keluarga almarhumah agar tabah menghadapi musibah tersebut.
“Bapak dan ibu mohon sabar. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Pemprov Bengkulu) akan siaga mendampingi hingga seluruh proses kepulangan selesai," kata dia.
Berdasarkan keterangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu, biaya pemulangan jenazah diperkirakan mencapai sekitar Rp80 juta.
Hingga saat ini, donasi yang terkumpul baru sekitar Rp32 juta, sementara Gubernur Helmi Hasan menyiapkan Rp50 juta untuk menutupi kekurangannya.
Sebelumnya, Adellia diketahui sempat menjalani perawatan di rumah sakit akibat meningitis tuberkulosis (TB), yaitu peradangan pada selaput otak dan saraf tulang belakang akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Adellia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (8/11/2025) sekitar pukul 14.45 waktu Jepang.







