Leluhur kita banyak petani dan nelayan. Anak muda perlu bergerak dari akar-akar itu, membuat dampak nyata dari potensi lokal, sambil memanfaatkan teknologi dan digital

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (WamenPPPA) Veronica Tan mengajak generasi muda Indonesia membangun beragam inovasi dari akar budaya dan potensi lokal sebagai modal utama dalam menghadapi tantangan global.

“Kita harus mengenali kembali roots atau akar bangsa kita. Indonesia memiliki kekayaan budaya, sosial, dan sumber daya yang luar biasa. Leluhur kita banyak petani dan nelayan. Anak muda perlu bergerak dari akar-akar itu, membuat dampak nyata dari potensi lokal, sambil memanfaatkan teknologi dan digital,” kata Veronica Tan.

Hal tersebut dia sampaikan dalam pertemuan setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemuda BRICS+ yang digelar Indonesian Youth Diplomacy (IYD) di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, dikutip di Jakarta, Selasa.

Berikutnya, dia menyampaikan bahwa kemajuan bangsa dapat tumbuh dari potensi lokal yang dikelola secara kreatif dan berkelanjutan. Pemerintah, kata dia, mendukung inisiatif komunitas yang ramah lingkungan, seperti gerakan bambuis oleh Kampus Bambu di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan pertanian komunitas berbasis kearifan lokal oleh Kampung Ilmu.



“Ekonomi restoratif berarti kita kembali kepada alam. Kita tanam bambu untuk menjaga air, bangun kebun komunitas berbasis pangan lokal, dan kembangkan turisme yang tidak merusak alam. Semua ini bisa menjadi potensi baru bagi anak muda,” ujarnya.

Veronica menambahkan semangat BRICS+ yang menekankan solidaritas negara-negara Global South dapat menjadi ruang bagi pemuda Indonesia untuk tampil sebagai juara perubahan. Ia mendorong generasi muda agar mampu menghubungkan nilai lokal dengan peluang global melalui inovasi, teknologi, dan jejaring kolaboratif.

“Kita harus menjadi generasi yang bukan hanya penonton, tapi pelaku perubahan. Manfaatkan digital dan teknologi untuk mengangkat potensi lokal, menciptakan pekerjaan baru, dan membangun masa depan yang inklusif serta berkelanjutan,” katanya menambahkan.

Selanjutnya, Wamen juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar setiap gerakan perubahan memiliki dampak berkelanjutan.

“Kata kuncinya adalah kolaborasi. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan swasta, universitas, komunitas, dan media,” ujarnya.