Tim Juri IGA Kemendagri Tinjau Dua Inovasi Unggulan Kabupaten Blora
M Syofri Kurniawan November 15, 2025 03:30 PM

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Setelah melalui tahapan penilaian presentasi beberapa waktu lalu, kali ini Tim Juri Innovative Government Award (IGA) Kemendagri datang ke Kabupaten Blora untuk melakukan verifikasi lapangan inovasi unggulan yang diajukan oleh Kabupaten Blora, Jumat (14/11/2025). 

Tim juri diterima secara langsung oleh Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, bersama Forkopimda Blora, Sekda, dan segenap Kepala OPD Pemkab Blora.

Bupati Blora Arief dalam sambutannya mengungkap, dari sekitar 471 inovasi yang diajukan, dalam kesempatan ini pihaknya menyampaikan dua inovasi unggulan Kabupaten Blora.

Menurutnya, inovasi yang telah dipilah tersebut merupakan representatif terhadap arah pembangunan nasional dan juga kebutuhan masyarakat. 

“Dua inovasi tersebut, yang pertama yaitu SIKEP, yaitu Sistem Informasi Kinerja dan Informasi Pembangunan. Inovasi digital yang memungkinkan seluruh perangkat daerah memantau capaian pembangunan secara real-time dan berbasis data,” terang Bupati Arief.

Disampaikannya, sehingga proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan akuntabel. Adapun inovasi tersebut adalah inovasi dari Bapperida Kabupaten Blora. 

Inovasi selanjutnya, papar Bupati, yaitu BU DESI PLUS, yaitu BUMD Peduli Inflasi dan Stabilitas Ekonomi. Inovasi yang menghubungkan BUMD, Bulog, kelompok tani dan kelompok usaha lokal untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok.

“Memperkuat ekonomi masyarakat sekaligus menjadi bentuk kolaborasi konkret dalam pengendalian inovasi daerah. Ini juga adalah marka untuk mendukung apa yang menjadi program Bapak Mendagri. Kita tahu setiap hari Senin, Bapak Mendagri mengumpulkan semua Kepala Daerah Indonesia untuk memantau perkembangan inflasi yang ada di masing-masing daerah,” jelasnya.

Bupati Arief menambahkan, adapun dari inovasi terkait dengan inflasi yang diajukan ke Mendagri ini kelihatannya hanya dua kabupaten, Blora dan Tidore Kepulauan yang tahun ini mengajukan inovasi tentang inovasi. 

“Jadi ini menjadi fokus utama pemerintah dari pusat sampai daerah, sehingga kami mengajukan inovasi,” kata Bupati.

Bupati Arief berharap agar tahun ini Kabupaten Blora bisa kembali memperoleh penghargaan dengan kategori terinovatif. 

Untuk diketahui, Kabupaten Blora saat ini telah dua tahun berturut-turut memperoleh predikat Kabupaten Terinovatif pada ajang IGA Awards. Pada tahun 2025 ini, Kabupaten Blora kembali masuk nominasi Kabupaten Terinovatif.

“Semoga kita berharap prestasi yang sudah kita capai, yang terinovatif dua tahun berturut-turut ini, tahun ini bisa ketiga kalinya,” ungkapnya.

Bupati Arief juga menegaskan komitmennya, bahwa berinovasi ini sudah menjadi bagian dari arah pembangunan daerah. 

Melalui berbagai regulasi dan kebijakan yang terintegrasi, Pemerintah Kabupaten Blora terus mendorong agar inovasi ini menjadi budaya kerja birokrasi. 

“Bukan hanya kegiatan sesaat, seluruh perangkat daerah dari level eselon II, eselon III dan seluruh unit memiliki kewajiban dan ruang untuk melahirkan inovasi dalam upaya untuk peningkatan pelayanan publik agar berdampak langsung kepada masyarakat,” paparnya.

Adapun Tim juri terdiri dari Antonius Riva dari BKSDN Kemendagri dan Bimo Cahyo Saputra dari Kompas TV.

Agenda di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora diawali dengan sambutan Bupati Blora, dan tim juri, lalu dilakukan penyampaian paparan strategi penguatan ekosistem inovasi oleh Kepala Bapperida Blora, dilanjutkan dengan penyampaian inovasi digital SIKEP (Sistem Informasi Kinerja dan Evaluasi Pembangunan) dan diskusi tanya jawab.

Selanjutnya tim juri menuju ke BPR BKK Blora, dengan agenda mengikuti pemaparan dan verifikasi lapangan inovasi BU DESI PLUS (BUMD Peduli Inflasi dan Stabilitas Ekonomi).

Bimo dari Tim Juri mengungkapkan bahwa dalam kegiatan ini pihaknya ingin melihat bagaimana kedua inovasi tersebut di lapangan seperti apa.

Ia juga mengapresiasi bahwa Kabupaten Blora sudah sampai pada tahapan ini, menurutnya hal tersebut adalah capaian yang luar biasa.

“Seleksinya cukup ketat jadi tidak main-main yang masuk ke seleksi IGA Award, itu semua disaring dewan juri, jadi kalau Blora masuk dalam salah satunya, itu prestasi yang luar biasa juga,” terangnya.

Pihaknya menggarisbawahi, bahwa yang menjadi dasar tim validator melihat sebuah inovasi, antara lain kemanfaatan dari inovasi tersebut. 

“Ketika sistemnya sudah jadi, kan artinya siapa pun yang menjalankan pemerintahan, inovasi itu bisa tetap berjalan dan bermanfaat untuk masyarakat. Kami melihat esensinya seberapa besar manfaatnya ke masyarakat dan aplikasinya seberapa banyak bisa diterapkan,” jelasnya.

Pihaknya juga mendorong agar ke depan inovasi-inovasi yang ada bisa lebih banyak dipublikasikan, maupun dipromosikan oleh pemerintah daerah. Sehingga masyarakat bisa mengetahui dan memanfaatkan inovasi yang ada. (Iqs)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.