Genjot Inovasi Lingkungan Kota Kediri, Wawali Gus Qowim Buka Pelatihan Ubah Sampah Jadi Sumber Daya
irwan sy November 16, 2025 07:30 AM
Ringkasan Berita:
  • Wakil Wali Kota Kediri, Gus Qowim, membuka pelatihan di Lirboyo untuk mengubah sampah rumah tangga menjadi sumber daya bernilai.
  • Pemkot Kediri fokus mendorong penguatan ketahanan pangan keluarga melalui pengelolaan sampah rumah tangga, yang juga membuka peluang ekonomi baru.
  • Gus Qowim menegaskan penanganan sampah harus melibatkan semua lini dan tidak hanya mengandalkan pemerintah daerah.
  • Pengelolaan sampah yang tepat menyelesaikan masalah lingkungan dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

 

SURYA.co.id, KEDIRI - Sampah rumah tangga kini tak lagi dipandang sebagai persoalan yang membebani, melainkan peluang yang dapat diolah menjadi sumber daya bernilai.

Pandangan inilah yang ditegaskan Wakil Wali Kota Kediri Qowimmudin Thoha atau akrab disapa Gus Qowim saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Program Ketahanan Pangan Berbasis Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Lirboyo, Sabtu (15/11/2025).

Pelatihan menghadirkan Sujiman, Pendiri Rumah Kompos Kemuning, yang telah berpengalaman mengubah sampah menjadi produk bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Kediri menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi langkah nyata untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah.

Menurutnya, permasalahan sampah tidak hanya dihadapi Kota Kediri, tetapi juga hampir seluruh daerah di Indonesia.

Ketahanan Pangan

Ia menilai, persoalan ini tidak akan terselesaikan jika hanya mengandalkan pemerintah.

"Karena itu, dalam persoalan sampah ini, semua lini harus bergerak. Saya mengapresiasi langkah pokmas yang sudah mulai menginisiasi gerakan penanganan sampah di tingkat RT, RW, hingga kelurahan. Sebab, persoalan ini tidak akan pernah tuntas bila hanya mengandalkan pemerintah daerah saja," katanya.

Gus Qowim menambahkan bahwa Pemerintah Kota Kediri saat ini fokus mendorong penguatan ketahanan pangan keluarga melalui pengelolaan sampah rumah tangga.

Ia menilai pendekatan ini bukan hanya memperbaiki kualitas lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru yang bisa dikelola oleh masyarakat.

"Sampah harus mulai kita lihat sebagai peluang, bukan lagi beban. Jika setiap wilayah mampu menangani sampah sejak dari sumbernya dari rumah, RT, dan kelurahan, maka sampah tidak perlu lagi menumpuk di TPA. Dengan inovasi dan kreativitas, sampah dapat menjadi sesuatu yang bernilai," jelasnya.

Ia menegaskan bahwa pengelolaan sampah yang tepat dapat memberikan dua manfaat sekaligus, yaitu penyelesaian persoalan lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

"Satu sisi kita menyelesaikan persoalan lingkungan, di sisi lain kita bisa mendapatkan manfaat ekonomi. Inilah saatnya kita memandang sampah sebagai sumber daya, ketika dikelola dengan baik," lanjut Gus Qowim.

Selama pelatihan, para peserta mendapatkan materi praktik mulai dari teknik pengomposan sampah organik hingga cara membuat sapu dari botol bekas air mineral.

Materi-materi tersebut diharapkan membuka wawasan baru bahwa barang bekas memiliki nilai guna yang bisa diolah menjadi produk bernilai jual.

Tidak hanya fokus pada pengelolaan sampah, kegiatan ini juga dilengkapi edukasi mengenai jenis-jenis narkoba.

Pengetahuan tambahan tersebut diberikan sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan peredaran narkoba di lingkungan masyarakat.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.