Gizmologi dan GadgetDiva hari Kamis lalu di Jakarta menyelenggarakan Indonesia Gadget Award 2025. Merupakan acara penghargaan, Indonesia Gadget Award diklaim hadir sebagai perayaan inovasi gadget terbaik. Indonesia Gadget Award 2025 merupakan pergelaran yang ketiga. Dikenal juga dengan singkatannya, IGA 2025, acara ini mengusung tema “AI untuk kolaborasi berkelanjutan” serta menghadirkan lokakarya digiXumkm dan acara bincang-bincang Gizmotalk, selain tentunya pemberian penghargaan bagi para gadget terbaik dalam beberapa kategori.
“Kami percaya bahwa masa depan industri teknologi Indonesia, dibangun oleh inovasi yang berpihak pada pengguna. IGA 2025 hadir sekaligus menegaskan pentingnya inovasi yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan perubahan zaman,” ujar Bambang Dwi Atmoko (Chief Editor Gizmologi) sembari menambahkan IGA 2025 adalah upaya untuk memberikan apresiasi yang layak terhadap inovasi-inovasi yang telah mendukung perkembangan ekosistem teknologi Indonesia.
Bisa dibilang terdapat tujuh kategori utama penghargaan untuk gadget dan dua kategori utama penghargaan untuk lainnya pada Indonesia Gadget Award 2025. Sebagian besar dari kategori-kategori utama ini mengandung lagi sejumlah kategori yang lebih kecil. Adapun lokakarya digiXumkm memberikan pelatihan khusus bagi para UMKM untuk memaksimalkan platform Canva, sedangkan acara bincang-bincang Gizmotalk membahas perihal AI (artificial intelligence), khususnya AI pada smartphone.
digiXumkm mememberikan pelatihan khusus bagi para UMKM dalam memaksimalkan platform Canva dengan Nur Ashifa sebagai Canvassador-nya. Ia sudah sangat mahir menggunakan Canva untuk meningkatkan potensi bisnis. digiXumkm Indonesia Gadget Award 2025 ini bekerja sama dengan Yayasan Dana Bakti Astra dan Oriflame.

Sementara itu, Gizmotalk menghadirkan dua narasumber, yakni Ridwan Kusuma (Senior Analyst Counterpoint Research) dan Onno W. Purbo (praktisi dan pakar TI). Ridwan Kusuma membagikan sejumlah insight terbaru terkait perkembangan industri gadget di Indonesia, temasuk mengenai AI pada smartphone; sedangkan Onno W. Purbo perihal peluang AI di tanah air, termasuk yang berjalan pada smartphone.
Indonesia Gadget Award 2025 sendiri terselenggara berkat dukungan dari sejumlah merek, yakni ASUS, TECNO, Samsung, Telkomsel, XLSMART, realme, Axioo, Indosat Ooredoo Hutchison, Xiaomi, nubia, vivo, Motorola, HONOR, dan Modena. Tak ketinggalan, menggandeng TwentyTwoSecond, terdapat pula pameran foto khusus lewat 20 seri foto yang menampilkan eksotisme dan orisinalitas suku Baduy yang ditangkap lewat kamera Xiaomi seri 15T. Ke depannya, Indonesia Gadget Award pun ditargetkan akan terus hadir setiap tahunnya untuk merayakan beragam inovasi dan memberikan insight perihal gadget.
Para Pemenang
Indonesia Gadget Award 2025 menobatkan OPPO Find X9 Pro sebagai Gadget of The Year 2025. Smartphone tersebut pun menyabet sebuah penghargaan lain—sebuah penghargaan pada kategori lain. Berikut ini adalah daftar para pemenang Indonesia Gadget Award 2025.
Adopsi AI pada Smartphone Meningkat
Salah satu insight yang dibagikan Counterpoint Research via Gizmotalk pada Indonesia Gadget Award 2025 adalah meningkatnya adopsi AI pada smartphone yang dikapalkan. Hal ini tercermin melalui meluasnya adopsi AI pada smartphone ke smartphone dengan harga yang lebih terjangkau. Bila sebelumnya pada tahun 2023 sekitar 90% smartphone dengan AI generatif yang dikapalkan di dunia memiliki harga US$800 ke atas, pada tahun 2024 sekitar 90% smartphone dengan AI generatif yang dikapalkan di dunia bergeser ke harga US$400 ke atas.

Pada tahun 2025, diperkirakan sekitar 90% smartphone dengan AI generatif yang dikapalkan di dunia memiliki harga US$300 ke atas. Pada tahun 2025 tersebut, diprediksikan sekitar 56% smartphone dengan AI generatif yang dikapalkan secara global memiliki harga di bawah US$800. Dengan kata lain, pada tahun 2025 diperkirakan segmen smartphone dengan harga US$800 ke atas menyumbang hanya 44%.Tren ini diyakini akan terus berlanjut. Counterpoint Research pun memprediksikan bahwa pada tahun 2028, smartphone dengan harga US$100 ke bawah yang dikapalkan di dunia akan mulai mengadopsi AI generatif.
Beberapa manfaat yang dikemukakan dari AI generatif oleh para pengguna AI generatif seperti meningkatkan efisiensi, membantu menghasilkan konten berkualitas tinggi, dan mengoptimalkan pengalaman pengguna. Meskipun begitu, hingga saat ini, Counterpoint Research belum melihat AI sebagai salah satu faktor utama bagi masyarakat Indonesia dalam pembelian smartphone. Hal tersebut tentunya bisa berubah seiring waktu.
Bicara Indonesia, Counterpoint Research menyebutkan pengapalan smartphone mengalami peningkatan pada kuartal ketiga 2025 dibandignkan kuartal yang sama tahun lalu. Peningkatan yang terjadi adalah sekitar 12%. Peningkatan ini diklaim didorong oleh smartphone entry-level dan smartphone 5G yang lebih terjangkau.
Sementara pangsa pasar smartphone di tanah air berdasarkan pengapalan, pada kuartal ketiga 2025, Counterpoint Research mengatakan pengapalan smartphone Samsung bertumbuh pesat dibandingkan kuartal ketiga 2024 yang membuat Samsung menjadi pemimpin pangsa pasar dengan 20%. Samsung menggeser Xiaomi dengan 17% ke posisi kedua. Xiaomi telah menjadi nomor wahid untuk dua kuartal sebelumnya. Adapun posisi ketiga sampai kelima adalah OPPO dengan 16%, vivo dengan 14%, dan Infinix dengan 12%.