Program MBG untuk Lansia dan Disabilitas Perlu Sistem Pengamanan Ketat, Ini Catatan Ahli
Willem Jonata November 17, 2025 08:33 PM
Ringkasan Berita:
  • Antisipasi keracunan diharapkan program MBG untuk lansia dan disabilitas diawasi ketat
  • Lansia dan penyandang disabilitas termasuk kelompok rentan
  • Program ini sebaiknya diuji coba terlebih dahulu

 

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah berencana memberikan makan bergizi dua kali sehari bagi 100 ribu lansia dan 30 ribu penyandang disabilitas. 

Program ini disambut positif, tetapi para ahli kesehatan menilai pelaksanaannya harus diawasi ketat mengingat kelompok penerima termasuk rentan.

Mengacu pada pengalaman sebelumnya, program makan bergizi pernah mengalami insiden keracunan pada anak sekolah. 

Situasi serupa dianggap perlu dicegah sejak awal saat program diperluas kepada kelompok berisiko tinggi seperti lansia dan disabilitas.

Dalam penjelasannya, ahli epidemiologi serta peneliti keamanan dan ketahanan kesehatan global (Global Health Security Dicky Budiman mengingatkan pentingnya standar keamanan pangan menyeluruh mulai dari dapur hingga distribusi. 

“Kita harus terapkan preventive food safety system, sertifikasi dapur, pemasok, juga kontrol rantai dingin dan protokol distribusi yang aman untuk dua porsi sekaligus ini,” ujar Dicky pada keterangannya, Senin (17/11/2025). 

Kelompok Rentan, Risiko Infeksi Lebih Tinggi

Lansia mengalami penurunan imunitas atau immunosenescence. 

Kondisi ini membuat infeksi akibat makanan tercemar dapat berakibat lebih berat, memerlukan perawatan, bahkan memicu komplikasi. 

Karena itu, risiko yang bisa ditoleransi pada kelompok ini jauh lebih kecil.

Selain faktor biologis, tantangan berikutnya muncul dari aspek operasional. 

Distribusi dua porsi sekaligus dipandang rawan jika dilakukan tanpa kontrol suhu ketat. 

Porsi kedua yang disimpan pada suhu ruang, terutama di wilayah tropis, dapat masuk ke “zona bahaya”, yaitu rentang 4–60 derajat Celsius, yang memungkinkan bakteri berkembang pesat.

Menurut Dicky, mekanisme distribusi harus mempertimbangkan perlindungan suhu. 

Apabila harus mengirim dua porsi di pagi hari, perlu wadah insulated atau cool box untuk menjaga keamanan pangan. 

Ia menambahkan bahwa petugas maupun keluarga penerima juga harus mendapatkan instruksi tertulis ataupun visual mengenai cara menyimpan dan memanaskan makanan dengan benar.

Standar Dapur dan Titik Kontrol Kritis

Untuk menjamin keamanan makanan, dapur yang terlibat harus tersertifikasi. 

Pemeriksaan meliputi kebersihan, standar alat, SOP produksi, serta kemampuan menerapkan titik kontrol kritis seperti:

  • Temperatur memasak minimum
  • Pendinginan cepat hingga 4°C
  • Pemanasan ulang minimal 75°C
  • Penggunaan sarung tangan, cuci tangan, dan termometer makanan

Selain itu, pemerintah perlu memastikan hanya pemasok bersertifikat yang masuk dalam rantai penyedia bahan makanan.

Perlu Pilot Project Sebelum Skala Nasional

Dicky menilai program ini sebaiknya diuji coba terlebih dahulu. 

“Menurut saya kalau untuk ini maksudnya program pada lansia dan disabilitas ini bisa melakukan pilot dulu ya pilot regional,” katanya.

Pilot dinilai penting untuk menilai efektivitas, keamanan, pengawasan, serta kesiapan manajemen risiko. 

Uji coba juga memungkinkan pemerintah melakukan evaluasi dalam tiga bulan sebelum memperluas ke wilayah lain.

Pengawasan Real-Time dan Respons Cepat

Untuk mencegah insiden seperti kasus keracunan massal sebelumnya, perlu sistem pelaporan cepat, baik berupa aplikasi maupun hotline. 

Data harus transparan untuk meningkatkan kepercayaan publik dan mencegah rumor.

Tim respons cepat juga dibutuhkan agar dugaan keracunan dapat ditangani dini melalui integrasi dengan layanan kesehatan.

Dalam skala besar, risiko kesalahan juga meningkat. 

Satu dapur sentral yang bermasalah dapat berdampak pada ribuan penerima. 

Karena itu, model desentralisasi terkontrol dipandang lebih aman daripada sentralisasi berskala besar.

Di akhir keterangannya, Dicky menegaskan pentingnya fokus pada gizi serta keamanan pangan tanpa penggunaan bahan ultra-proses, serta memastikan menu sederhana, seimbang, dan mudah disimpan.

( Aisyah Nursyamsi)

 


 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.