Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Banten menindaklanjuti adanya enam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berhenti beroperasi karena belum dibayar. Menurut BGN, proses pembayaran sedang dipercepat.
"Saat itu ada kendala administrasi di atas, ada perbaikan. Sekarang Alhamdulillah sudah berjalan normal kembali, dan pencairan juga sedang dipercepat. Jadi tidak akan ada penutupan lagi," ujar Kepala BGN Regional Banten, Ichsan Rizqiansyah, Senin (17/11/2025).
BGN berharap masalah itu tak lagi terulang. Pihaknya mengupayakan agar tak ada keterlambatan pembayaran lagi.
"Insyaallah tidak ada. Kami upayakan agar tidak terulang," katanya.
Sebelumnya, enam dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pandeglang berhenti beroperasi. Hal itu terjadi karena BGN belum membayar biaya operasional.
"Enam dapur dari lima kecamatan yang berhenti sementara karena memang menunggu proses pencairan dari BGN," kata Wakil Satgas MBG Pandeglang, Doni Hermawan, Kamis (13/11).
Doni menjelaskan bahwa berdasarkan aturan terbaru, dapur MBG tidak boleh menggunakan dana talangan untuk mengolah makanan. Hal itu membuat dapur untuk sementara tidak beroperasi sebelum anggaran cair.
"Dalam aturan itu tidak boleh mempergunakan dana talangan. Dulu bisa menggunakan dana talangan, tapi sekarang tidak boleh menurut pernyataan dari Korwil SPPG kabupaten. Jadi kami berharap kepada BGN untuk segera mencairkan agar proses Makan Bergizi Gratis bisa berjalan kembali," katanya.
Doni, yang juga Asda I Pandeglang, mengatakan saat ini tercatat ada 90 dapur yang tersebar di 35 kecamatan. Namun menurutnya, baru 50 dapur yang beroperasi, dan hanya satu dapur yang sudah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).







