Jepang Minta Warganya di China Tingkatkan Kewaspadaan dan Hindari Tempat Ramai
kumparanNEWS November 18, 2025 01:00 PM
Jepang memperingatkan warganya di China untuk meningkatkan tindakan pencegahan keamanan dan menghindari tempat ramai. Perintah itu disampaikan di tengah perselisihan kedua negara karena Taiwan.
Pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi yang menyebut serangan China ke Taiwan akan membahayakan kelangsungan hidup Jepang dan dapat memicu respons militer membuat China geram.
Dikutip dari Reuters, Selasa (18/11), Sekretaris Kabinet Jepang Minoru Kihara mengatakan imbauan terbaru merupakan seruan langkah keamanan karena sentimen terhadap Jepang yang tercermin di media China memburuk dan berdampak pada hubungan kedua negara.
"Kami telah membuat penilaian berdasarkan pertimbangan komprehensif terhadap situasi keamanan di negara atau kawasan, serta kondisi politik dan sosialnya," kata Kihara tentang pemberitahuan keamanan itu.
Orang-orang yang memakai masker menunggu di persimpangan di Kawasan Pusat Bisnis (CBD) Beijing, saat kota itu diselimuti kabut asap, di China, Rabu (1/11/2023). Foto: Tingshu Wang/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang yang memakai masker menunggu di persimpangan di Kawasan Pusat Bisnis (CBD) Beijing, saat kota itu diselimuti kabut asap, di China, Rabu (1/11/2023). Foto: Tingshu Wang/REUTERS
Kedutaan Besar Jepang di China sebelumnya telah memperingatkan warganya untuk menghormati aturan lokal dan berhati-hati dalam berinteraksi dengan warga China. Kedutaan juga meminta warga Jepang untuk mewaspadai sekitar mereka saat berada di luar, menyarankan untuk tidak berpergian sendiri, dan mendesak kehati-hatian ekstra saat berpergian bersama anak.
"Jika Anda melihat seseorang atau kelompok yang tampak mencurigakan, jangan menghampiri mereka dan tinggalkan area itu segera," kata pemberitahuan kedutaan.
Ketegangan kedua negara juga berdampak pada distribusi film Jepang di China. Distributor film di China membatalkan pemutaran dua film Jepang. Film animasi "Crayon Shin-chan the Movie: Super Hot! Scorching Kasukabe Dancers" dan komik yang diadaptasi jadi film "Cells at Work!" yang harusnya tayang dalam beberapa minggu ke depan tidak akan tayang sesuai rencana.
TV pemerintah CCTV mengatakan, keputusan yang diambil distributor film merupakan keputusan yang bijaksana yang mempertimbangkan sentimen penonton dalam negeri.

Upaya Jepang Meredakan Ketegangan dengan China

Sanae Takaichi. Foto: REUTERS/Issei Kato
zoom-in-whitePerbesar
Sanae Takaichi. Foto: REUTERS/Issei Kato
Jepang telah melakukan sejumlah upaya untuk meredakan ketegangan diplomatik dengan China. Salah satu upayanya adalah mengirim diplomatnya ke China untuk menjelaskan pernyataan Takaichi terkait Taiwan.
Meski demikian, China tetap merespons dengan keras. China bahkan mengimbau warganya tidak berpergian ke Jepang, dan menyatakan perdana menterinya tak berencana bertemu Takaichi di sela KTT G20 yang akan digelar di Afrika Selatan pekan ini.
Kihara mengatakan belum ada keputusan mengenai pertemuan bilateral di sela KTT G20. Namun, dia menyatakan Jepang tetap terbuka untuk melakukan berbagai dialog dengan China.
Terlepas dari reaksi China, Menteri Perdagangan Jepang Ryosei Akazawa mengatakan tidak ada perubahan khusus dalam langkah pengendalian ekspor China untuk tanah jarang dan material lainnya. Jepang sangat bergantung pada mineral tersebut untuk berbagai hal, mulai dari elektronik hingga mobil.
Kepala tiga federasi bisnis Jepang juga dilaporkan telah bertemu dengan Takaichi pada Senin (17/11) malam dan mendesak dialog untuk menyelesaikan ketegangan diplomatik dengan China.
"Stabilitas politik merupakan prasyarat bagi pertukaran ekonomi," kata ketua lobi bisnis terbesar di Jepang, Yoshinobu Tsutsui, usai bertemu dengan Takaichi.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.