Ringkasan Berita:
- Roy Rusli yang sempat dinyatakan hilang, akhirnya ditemukan di Perkebunan Moraya, Desa Tombuluan, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin (17/11/2025).
- Ia ditemukan pasca 9 hari hilang.
- Namun kini fakta baru terungkap, ternyata ada konflik keluarga yang terjadi saat proses pencarian Roy Rusli.
TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Fakta baru kasus hilangnya Roy Rusli di Minahasa, Sulawesi Utara ( Sulut) kembali terungkap.
Bocah 6 tahun yang hilang di sekitar Tempat Pemakaman Umum Desa Tombuluan, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa, Sabtu (8/11/2025) akhirnya ditemukan pada Senin (17/11/2025).
Roy Rusli ditemukan di Perkebunan Moraya, Desa Tombuluan, usai 9 hari hilang misterius.
Lokasi hilangnya Roy dan lokasi ditemukannya si bocah itu berjarak sekitar 1-2 km.
Saat ditemukan, Roy Rusli dalam keadaan selamat namun linglung.
Hilangnya Roy Rusli menggemparkan warga Sulut terkhususnya tetangga Roy.
Mereka berbondong-bondong melakukan pencarian pasca Roy dinyatakan hilang saat bermain.
Namun kini fakta mengejutkan baru terungkap.
Di mana ternyata, saat proses pencarian Roy Rusli, sempat diwarnai konflik keluarga.
Seorang warga bernama Steny mengungkapkan bahwa keluarga Roy baru kembali menetap di Desa Tombuluan sekitar Mei 2025, setelah ayah Roy yang berasal dari Berau, Kalimantan, meninggal dunia.
“Bapaknya sudah meninggal, kami juga tidak kenal siapa karena bapaknya orang Berau, Kalimantan. Itu Roy dan keluarga baru kembali dari Berau sekitar Mei 2025 setelah bapaknya meninggal,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Roy tinggal bersama sang nenek, ibunya yang bernama Chrisye Lengkong, serta kakak-kakaknya.
Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara.
Selain itu, tante Roy juga tinggal tepat di depan rumahnya.
Namun hubungan Chrisye dan adiknya itu dikabarkan tidak harmonis.
Ia juga menjelaskan bahwa Roy memang terbiasa bermain di area pemakaman dekat rumahnya, bersama beberapa teman sebaya.
Namun, versi keluarga mengenai momen sebelum Roy hilang membuat warga kebingungan.
“Waktu hilang, keluarga bilang adik Roy sementara bermain, ada juga yang bilang sementara makan," tambah Steny.
Hal itu membuat warga jengkel karena keluarga seperti tidak mau terbuka dengan apa yang sesungguhnya terjadi, serta mengubah-ubah keterangan.
Situasi sempat memanas ketika upaya pencarian dilakukan.
Puncak ketegangan terjadi ketika Chrisye sempat menyebut bahwa anaknya disembunyikan di rumah tantenya.
Namun warga tidak berani bertindak lebih jauh karena khawatir dianggap menuduh.
Warga pun sempat ribut di rumah Roy dan tantenya.
"Karena warga marah juga, ini kok seperti masalah keluarga tapi akhirnya yang terlibat banyak orang," tuturnya.
Steny berharap polisi menyelidiki kasus ini karena ada dugaan penculikan.
Seorang warga bernama Steny mengungkapkan kejanggalan saat Roy ditemukan.
“Dia masih pakai pampers. Terus kemarin saat ditemukan kondisi pampersnya masih bersih, padahal kalau sudah 9 hari kan harusnya kotor," jelasnya.
Ia menduga pelaku sengaja menunggu hingga situasi tenang sebelum melepaskan Roy di area perkebunan.
Ia juga mempertanyakan lokasi penemuan yang dinilai tidak masuk akal untuk ukuran anak seusia Roy.
Menurutnya, rumah Roy berada di dekat area pemakaman dan bocah itu sudah terbiasa bermain di sekitar kuburan tersebut.
“Katanya rumah di samping kuburan dan sudah biasa main di kuburan, masa bisa main sampai situ? Anak kecil ini, masa tidak tahu rumah sendiri?” tambahnya.
Beberapa warga juga mengaku sempat melihat sosok yang diduga Roy selama masa pencarian, namun kembali menghilang.
Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa ada tangan lain yang terlibat.
"Ada yang bilang ada unsur mistis, tapi kalau saya sih tidak percaya sama begituan. Artinya ya Roy memang ada di sekitar sini,” katanya.
Puncak ketegangan terjadi ketika Chrisye sempat menyebut bahwa anaknya disembunyikan di rumah tantenya.
Namun warga tidak berani bertindak lebih jauh karena khawatir dianggap menuduh.
Warga pun sempat ribut di rumah Roy dan tantenya.
"Karena warga marah juga, ini kok seperti masalah keluarga tapi akhirnya yang terlibat banyak orang," tuturnya.
Steny berharap polisi menyelidiki kasus ini karena ada dugaan penculikan.
Hukum Tua Tombuluan, Kecamatan Tombulu, Minggus Languyu mengungkapkan, Chrisye baru beberapa bulan berada di desa tersebut.
"Kalau tidak salah, baru sekitar enam bulan. Sebelumnya di Kalimantan," ujar Minggus di RS Bhayangkara Manado, Senin (17/11/2025) malam.
Katanya, Roy merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.
Ayahnya telah meninggal di Kalimantan.
"Mereka diasuh ibunya dan keluarga," katanya.
Chrisye sendiri hanya ibu rumah tangga.
Roy yang kini berusia enam tahun belum bersekolah.
"Sebenarnya anak ini sudah mau disekolahkan cuma memang terkendala karena maaf gagu, sulit bicara," jelasnya lagi.
Katanya, lokasi ditemukannya bocah tersebut merupakan perkebunan Moraya.
Di sana terdapat tanaman tahunan seperti kelapa dan cengkih.
"Lokasi ditemukannya tidak terlalu jauh, tidak lebih dari dua kilometer. Cuma memang, medannya agak curam," kata Minggus.
(TribunManado.co.id/Ara/Ndo)