Belém (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan Menteri Perubahan Iklim Selandia Baru Simon Watts untuk memperkuat tata kelola karbon dan mengembangkan pasar karbon kedua negara.

"New Zealand ini negara tetangga kita dan kita melakukan LoI dengan New Zealand untuk bersama-sama kita akan memperkuat carbon governance dan carbon market," kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq di Konferensi Perubahan Iklim ke-30 Perserikatan Bangsa-bangsa (COP30) di Belém, Brasil, Selasa (18/11) waktu setempat.

Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan bahwa Indonesia aktif menerapkan kerangka tata kelola karbon yang kuat dan mengembangkan pasar karbon domestik untuk mendorong pengurangan emisi melalui mekanisme ekonomi yang efisien.

Dalam kesempatan itu, kedua pihak saling bertukar pandangan mengenai isu-isu penting lingkungan dan perubahan iklim yang menjadi perhatian bersama.

"Kami bertekad untuk menerjemahkan komitmen global kami menjadi tindakan nyata dan terukur di lapangan. Sebagai bukti nyata komitmen kami, Indonesia telah resmi menyerahkan Enhanced Nationally Determined Contribution (SNDC) kami, yang mencerminkan ambisi kami yang lebih tinggi dalam mitigasi dan adaptasi iklim," tuturnya.

Menteri Hanif Faisol Nurofiq terus mengintensifkan pertemuan-pertemuan bilateral dengan sejumlah negara selama COP30 untuk meningkatkan kerja sama antarnegara dalam mengatasi perubahan iklim.

Sejumlah pertemuan bilateral telah diadakan antara Indonesia dengan Selandia Baru, Finlandia, China, Jerman, Austria, Inggris, Jepang, Kongo, Swedia, Brasil, dan Norwegia.


Baca juga: COP30, Indonesia-Jerman bahas energi baru terbarukan yang terjangkau