BOLASPORT.COM - Pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, menegaskan bahwa skuad Garuda Muda saat ini bermain dengan membawa filosofi possession progresif dan counter pressing karena para pemain memiliki kecepatan bagus.
Timnas U-22 Indonesia saat ini menjalani persiapan menuju SEA Games 2025 yang bakal berlangsung di Thailand pada 3-18 Desember 2025.
Dalam persiapan ini, skuad Garuda Muda telah menjalani dua laga uji coba melawan Mali pada 15 dan 18 November 2025.
Timnas U-22 Indonesia mendapat hasil yang kurang memuaskan dalam dua laga uji coba yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.
Pasalnya, Ivar Jenner dan kawan-kawan dalam laga perdana menelan kekalahan telak 0-3, dan laga kedua pada Selasa (18/11/2025), tim hanya mampu menahan imbang 2-2.
Setelah menjalani dua laga uji coba melawan Mali ini, Indra Sjafri langsung memfokuskan pemain untuk menghadapi SEA Games 2025.
Jelang menghadapi ajang dua tahunan tersebut, Indra Sjafri pun mengungkapkan filosofi yang di bawanya untuk Timnas U-22 Indonesia.
Pelatih asal Sumatera Barat tersebut mengatakan bahwa untuk filosofi sepak bola yang ia terapkan tak akan jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Ia akan tetap bermain dengan filosofi possession progresif karena para pemain tim Merah Putih memang diketahui memiliki kecepatan yang bagus.
Namun, ia juga memastikan tim akan menyesuaikan juga lawan yang dihadapinya, karena tim harus bisa menguasi permainan dan tak bisa bermain di bawa kendali lawan.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa tim akan bermain dengan possession progresif dan counter press.
"Kalau filosofi atau cara bermain kami lakukan, ya tentu teman-teman mungkin sudah mengikuti kami dari beberapa tahun yang lalu bahwa kami bermain dengan possession progresif dan pemain melakukan itu dengan baik Dan saat kehilangan bola kita counter press," ujar Indra Sjafri kepada awak media termasuk BolaSport.com di Stadion Pakansari, Bogor.
"Dan hal-hal lain tentu menyesuaikan dengan siapa kita bermain," tegasnya.
Pelatih yang telah membawa Timnas U-22 Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023 tersebut mencontohkan bagaimana saat skuad Garuda Muda lawan Mali.
Timnas U-22 Indonesia dalam dua laga uji coba melawan Mali memang tampil beda.
Dalam laga perdana tim Merah Putih bermain dengan skema 4-3-3, dan saat itu Ivar Jenner dan kawan-kawan menelan kekalahan telak.
Akan tetapi, dalam laga kedua skuad Garuda Muda memakai skema permainan 3-4-3 dan ternyata ini berjalan dengan sangat efektif.
Pasalnya, skuad Garuda Muda dalam laga ini sempat unggul melalui gol yang dicetak Mauro Zijlstra pada menit ke-38 dan Rafael Struick 53'.
Walaupun akhirnya Mali berhasil menyamakan kedudukan melalui pemain Manchester United Sekou Kone pada menit ke-11 dan 70'.
Dalam laga ini, Indra Sjafri menjelaskan bagaimana Timnas U-22 Indonesia meladeni permainan Mali yang memang diketahui juga memiliki kecepatan dan kekuatan fisik yang bagus.
Menurutnya, tim Merah Putih menyesuaikan permainan lawan, dan akhirnya bisa menunjukkan perkembangan di setiap permainan.
"Kayak dengan Mali, kami tidak selalu pressing di atas. Tetapi kami sedikit menunggu dan bermain dengan counter, dan bahkan juga ada beberapa kali kita ajak dia bermain deep," kata Indra Sjafri.
"Kita tunggu di bawah dan kita bermain counter. Dan saya pikir karena memang anak-anak kita terutama anak-anak Indonesia yang bener-benernya cepat-cepat, ya kenapa kita tidak memanfaatkan hal tersebut," jelasnya.
Indra Sjafri pun mengaku bahwa filosofi ini akan tetap dikembangkan tim agar lebih baik dan solid lagi untuk SEA Games 2025 ini.
Apalagi dalam ajang ini, Kadek Arel dan kawan-kawan ditargetkan untuk bisa mempertahankan medali emas SEA Games nantinya.
Oleh karena itu, Indra Sjafri ini memaksimalkan ini sesuai dengan kualitas yang dimiliki para pemain Timnas U-22 Indonesia.
"Jadi ini yang terus akan kami kembangkan nanti. Tentu cara bermain yang sesuai dengan kualitas pemain yang ada," tuturnya.